Musri Nauli
Musri Nauli Administrasi

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berburu Takjil

17 Maret 2024   17:33 Diperbarui: 17 Maret 2024   17:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu Takjil
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Suasana Ramadhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berburu takjil. Sebuah ritual yang semakin mengental dan mengisi perjalanan ramadhan. 

Di Jambi sendiri, hanya beberapa tempat yang menyediakan pasar menjelang berbuka Puasa. Dikenal pasar bedug. 

Disebutkan pasar bedug bukan berarti pasar yang menyediakan bedug. Sebuah alat yang ditabuh menggunakan pemukul untuk memanggil sekaligus menjelang azan. 

Tapi pasar bedug adalah pasar yang menyediakan panganan (kemudian dikenal takjil) menjelang bedug berbunyi. 

Pasar Bedug (istilah Jambi) dahulu yang paling klasik dan fenomenal adalah di Pasar Jambi. Ramainya jangan ditanya. Semua komunitas kemudian tumplek disana. 

Pelan-pelan kemudian adanya di beberapa tempat. Entah di Kotabaru, Talang banjar, The hok, Kosera dan Broni. 

Sehingga tidak salah kemudian Bulan Ramadhan kemudian tidak hanya diikuti dengan kegiatan ibadah semata. Tapi Sudah menjadi kegiatan-kegiatan sosial yang kemudian dapat dinikmati berbagai kalangan. 

Namun kali ini, cerita bukan tentang Pasar Bedug di Jambi ataupun berburu takjil di Jambi. 

Tapi fenomena kehebohan pemburu takjil yang kemudian di posting di berbagai media massa. Kalangan yang mengikuti kegiatan ini tidak semata-mata yang berasal dari agama islam yang Tengah menunaikan ibadah Puasa. Tapi berbagai komunitas, anak muda yang dari berbagai latar belakang budaya. 

Keunikan sekaligus kemeriahan mengejar takjil kemudian menggema. Menjadikan suasana menjelang bedug berbunyi menjadi seru. 

Bayangkan. Slogan berhasil berburu takjil kemudian diposting diiringi dengan tingkah pola yang membuat saya menjadi tertawa. Sekaligus terharu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun