Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Tenaga Kesehatan

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Harapan Ramadan 2020, Menurunkan Berat Badan dan Menumpuk Tabungan

27 April 2020   01:56 Diperbarui: 27 April 2020   10:18 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan Ramadan 2020, Menurunkan Berat Badan dan Menumpuk Tabungan
Photo by Myicahel Tamburini from Pexels 

Pengalaman hidup bertahun-tahun di kos-kosan membuat saya akrab dengan beragam kesulitan di tanah perantauan. Salah satu kesulitan yang saya alami adalah betapa susahnya saya mengatur ongkos yang paspasan agar mencukupi kebutuhan.

Kebutuhan yang paling saya utamakan adalah kebutuhan makan. Saya tak akan memikirkan kebutuhan lain sebelum kebutuhan perut saya akan makanan terpenuhi. Sebab saya pikir, meski hidup dalam kesulitan, selama perut kenyang, pikiran akan tenang, hidup pun selalu menyenangkan.

Atas dasar pemikiran itulah, saya mengajak teman-teman kos untuk membentuk pasukan, "Wani Mati Wedi Ngelih" pasukan yang memiliki motto hidup tidak takut menghadapi kematian, asal tidak kelaparan.

Pasukan ini mengkampanyekan agar anak kosan hidup dengan kenyang. Meski hanya dengan mie instan, yang penting jangan sampai kelaparan. Kalau tidak punya uang untuk makan, pasukan ini tak segan untuk bekerja sampingan, bergerilya membantu tetangga dalam kegiatan kerja bakti, mengikuti acara syukuran dan menghadirir acara tahlilan, tentunya dengan tujuan memperoleh makanan. 

Isin, Ora Wareg! Kalau masih Malu, perut tidak bisa kenyang!

Berkat prinsip hidup itulah, hampir semua anggota pasukan kami tercukupi gizi selama menjadi anak kos-kosan.

Prinsip itu masih saya bawa sampai sekarang. Namun saya mulai menyadari banyak makan, tak pernah lapar, bisa berakibat berat badan bertambah besar. Padahal jika Berat badan terlalu besar, tidak bagus untuk kesehatan. Jika kesehatan tidak bagus, maka tujuan memiliki pikiran tenang, dan hidup menyenangkan, jadi hilang.

Kemarin, H-1 sebelum ramadan, Saya Kaget sesaat setelah mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) saya mencapai nilai 24. 

IMT adalah  cara untuk mengetahui apakah berat badan saya termasuk ideal atau tidak. IMT didapatkan dari membagi berat badan dengan tinggi badan dalam kuadrat. Berat badan kita tergolong ideal jika nilai IMT berada di kisaran 18,5-24,9.

Dengan nilai IMT saya yang mencapai 24, berarti saya hampir berada pada batas atas berat badan ideal. Dengan kata lain, saya hampir menjadi orang yang kelebihan berat badan alias overweight.  

Mengetahui nilai IMT  tubuh itu penting, dengan tahu nilai IMT, kita bisa mengontrol seberapa ideal kondisi gizi tubuh kita, apakah kurang gizi, ideal, atau kelebihan gizi. Anda juga bisa cek IMT secara otomatis, coba saja cari di mbah google dengan keyword: "Kalkulator IMT"

Maka setelah saya terkaget dengan nilai IMT saya itulah, di bulan ramadan ini saya berharap bisa mengurangi berat badan yang hampir gendut ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun