Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Harapan Ramadan 2020, Menurunkan Berat Badan dan Menumpuk Tabungan
Pengalaman hidup bertahun-tahun di kos-kosan membuat saya akrab dengan beragam kesulitan di tanah perantauan. Salah satu kesulitan yang saya alami adalah betapa susahnya saya mengatur ongkos yang paspasan agar mencukupi kebutuhan.
Kebutuhan yang paling saya utamakan adalah kebutuhan makan. Saya tak akan memikirkan kebutuhan lain sebelum kebutuhan perut saya akan makanan terpenuhi. Sebab saya pikir, meski hidup dalam kesulitan, selama perut kenyang, pikiran akan tenang, hidup pun selalu menyenangkan.
Atas dasar pemikiran itulah, saya mengajak teman-teman kos untuk membentuk pasukan, "Wani Mati Wedi Ngelih" pasukan yang memiliki motto hidup tidak takut menghadapi kematian, asal tidak kelaparan.
Pasukan ini mengkampanyekan agar anak kosan hidup dengan kenyang. Meski hanya dengan mie instan, yang penting jangan sampai kelaparan. Kalau tidak punya uang untuk makan, pasukan ini tak segan untuk bekerja sampingan, bergerilya membantu tetangga dalam kegiatan kerja bakti, mengikuti acara syukuran dan menghadirir acara tahlilan, tentunya dengan tujuan memperoleh makanan.
Isin, Ora Wareg! Kalau masih Malu, perut tidak bisa kenyang!
Berkat prinsip hidup itulah, hampir semua anggota pasukan kami tercukupi gizi selama menjadi anak kos-kosan.
Prinsip itu masih saya bawa sampai sekarang. Namun saya mulai menyadari banyak makan, tak pernah lapar, bisa berakibat berat badan bertambah besar. Padahal jika Berat badan terlalu besar, tidak bagus untuk kesehatan. Jika kesehatan tidak bagus, maka tujuan memiliki pikiran tenang, dan hidup menyenangkan, jadi hilang.
Kemarin, H-1 sebelum ramadan, Saya Kaget sesaat setelah mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) saya mencapai nilai 24.
IMT adalah cara untuk mengetahui apakah berat badan saya termasuk ideal atau tidak. IMT didapatkan dari membagi berat badan dengan tinggi badan dalam kuadrat. Berat badan kita tergolong ideal jika nilai IMT berada di kisaran 18,5-24,9.
Dengan nilai IMT saya yang mencapai 24, berarti saya hampir berada pada batas atas berat badan ideal. Dengan kata lain, saya hampir menjadi orang yang kelebihan berat badan alias overweight.
Mengetahui nilai IMT tubuh itu penting, dengan tahu nilai IMT, kita bisa mengontrol seberapa ideal kondisi gizi tubuh kita, apakah kurang gizi, ideal, atau kelebihan gizi. Anda juga bisa cek IMT secara otomatis, coba saja cari di mbah google dengan keyword: "Kalkulator IMT"
Maka setelah saya terkaget dengan nilai IMT saya itulah, di bulan ramadan ini saya berharap bisa mengurangi berat badan yang hampir gendut ini.