Mutia AH
Mutia AH Lainnya

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Media Sosial, Bentuk Kepedulian terhadap Kesehatan Mental dan Pikiran Diri Sendiri

30 Maret 2024   20:48 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:50 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Media Sosial, Bentuk Kepedulian terhadap Kesehatan Mental dan Pikiran Diri Sendiri
Input sumber gambar: istockphoto.com

Selanjutnya, kita harus memperketat puasa Media sosial jika sudah merasakan gejala-gejala berikut:

1. Selalu Online dan Terus Menerus Melihat Aplikasi Media sosial

2. Resah dan Gelisah dengan Postingan Orang Lain. 

Perasaan resah ini bisa karena merasa iri, insecure, terintimidasi, sedih, kecewa dan marah dengan postingan orang lain. Padahal belum tentu postingan itu adalah untuk kita. Namun, perasaan itu muncul dengan sendirinya, yang mungkin berawal dari membandingkan kehidupan diri sendiri. 

3. Fomo


Ketika sudah berada di tahap fomo, itu artinya kita harus benar-benar puasa Media sosial. 

Fomo adalah (Fearing Of Missing Out) merupakan perasaan cemas yang timbul karena sesuatu yang menarik dan menyenangkan terjadi, biasanya hal tersebut dapat terjadi karena unggahan di sosial media. FOMO (Fearing Of Missing Out) dapat didefinisikan sebagai perasaan takut tertinggal dengan peristiwa, pengalaman, atau informasi

4. Terisolasi di Kehidupan Nyata

Setelah meletakkan handphone, kemudian kita akan sadar bahwa kita hidup di dunia nyata. Cobalah lihat sekitar, apakah kita ada teman atsu ternyata kita sendiri di dunia nyata. Karena terlalu lama di dunia maya, sehingga di dunia nyata, kita nyaris tak bertetangga dan berinteraksi dengan orang lain. 

Jika sudah terjadi hal-hal yang disebutkan di atas, maka itu artinya kita sudah masuk darurat. Bukan hanya sekadar menahan diri tetapi benar-benar harus puasa Media sosial. 

Namun sebaiknya, selagi belum merasakan hal-hal di atas kita harus tetap kontrol diri dan waspada dalam menggunakan media sosial. Hal itu demi kesehatan mental dan pikiran kita sendiri.

Salam

Mutia AH

Ruji, 30 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun