Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Pelajar Sekolah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ini Dia "Detox Media Sosial"

30 Maret 2024   20:36 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:38 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Dia "Detox Media Sosial"
Koleksi pribadi diolah melalui Canva

Dalam era digital yang kian berkembang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, seperti halnya makanan yang tidak sehat bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat merugikan kesehatan mental dan emosional kita. Oleh karena itu, munculnya konsep "puasa media sosial" atau "detox media sosial" menjadi semakin relevan.

Puasa media sosial adalah praktik mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan media sosial untuk jangka waktu tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi stres yang disebabkan oleh informasi yang terus-menerus mengalir di media sosial.

Selama puasa media sosial, individu dapat memanfaatkan waktu yang biasanya dihabiskan untuk menggulir berita dan memeriksa notifikasi untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman.

Manfaat dari puasa media sosial tidak hanya terasa secara individu, tetapi juga secara kolektif. Dengan mengurangi ketergantungan pada media sosial, kita dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial di dunia nyata, mengurangi kecemasan dan depresi yang disebabkan oleh perbandingan sosial, serta mengurangi paparan terhadap konten yang merugikan seperti berita palsu atau negatif.

Namun, penting untuk diingat bahwa puasa media sosial bukanlah tentang menghindari media sosial secara total, melainkan tentang mengambil kendali atas penggunaan kita terhadap platform tersebut. Sebagai pengguna cerdas, kita dapat memanfaatkan media sosial dengan bijak, menggunakan waktu secara efektif, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan informasi dengan kesehatan mental dan emosional kita.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun