Mutiara Budhi Nuursyabaani
Mutiara Budhi Nuursyabaani Guru

Saya adalah Seorang yang gigih dan berjiwa bebas. Saya sangat senang melakukan aktivitas yang beragam agar dapat berguna bagi orang-orang disekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sebuah Misi yang Tersirat dalam Rangkaian Ramadhan Tahun Ini

16 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:12 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini sepanjang jalan tampak sepi dan sendu, meskipun banyak kendaraan berlalu-lalang. Tapi tetap saja tak seperti hari biasanya. Mungkin karena pagi ini hujan sejak malam, sehingga banyak para pedagang memilih libur untuk berjualan ke pasar. Atau mungkin karena ini adalah awal ramadhan, sehingga jadwal perddagangan menjadi beralih di waktu siang menjelang sore hari. Ahh aku juga tidak tau, sejak kapan aku sibuk mengurui orang lain yang bukan bagian dariku? (seketika aku kembali fokus dengan kemudiku dan menghentikan suara berbisik didalam hatiku)

Setelah melewati beberapa menit perjalanan, akhirnya aku sampai pada lokasi tujuanku. Tapi kok hanya terdapat beberapa motor yanng terparkir. Apakah aku ini salah jadwal? atau memang mahasiswa magang lainnya belum datang? Padahal kan waktu sudah menunjukan pukul 07:15. Ah.. lagi-lagi aku sibuk dengan urusan orang lain,  bukankah seharusnya aku fokus dengan diriku sendiri saja (suara hatiku yang trus berbisik tanpa henti). Pagi ini kuparkirkan motor putihku dekat dengan lobby sekolah mengisi kekosongan tempat parkir yang tersedia. Kemudian ku lepas helm dan jas hujan yang melindungi badanku, dan kuamankan didalam bagasi motor ini. Setelah semuanya rapi dan tertata pada tempatnya, segera ku langkahkan kaki menuju ruangan,

"Assalamualaikummm..." (Sahutku memecah suasana beberapa teman yang sedaang berbincang didalam ruangan)

"Waalaikumssalam warrohmatullahiwabarrokkatuh.." (Jawaban teman-teman mahasiswa magang lainnya)

"Kukira aku salah jadwal, sebab tak ada motor yang lain didepan tadi" (Aku berusaha menceritakan hal yang sejak sedari tadi berkecambuk dalam hati)

Mengerti akan maksud keherananku, teman-teman lainpun berbagi cerita terkait dengan suasana sendu karna hujan dipagi ini yang mewarnagi kegiatan magang mengajar hari ini. Bahkan ada beberapa dari mereka memilih berangkat siang dari rumah karena menunggu hujan reda. 

Yah, akhir-akhir ini suasana pagi  memang sedang diwarnai oleh guyuran hujan dan hembusan angin dingin yang cukup kencang. Hal ini selaras dengan pemaparan dari BMKG yang disebutkan dalam berita di Televisi beberapa hari yang lalu. Meskipun demikian, Ramadhan tahun ini tetap menyimpan harapan dan doa yang sedang aku usahakan dapat terwujud. Harapan dan doa yang ku panjatkan tidak lain tertuju kepada pencapaian yang sedang dalam gambaran ujung langkahku saat ini. Aku berharap semoga Ramadhan tahun ini setiap doa yang dipanjatkan dapat terwujud dan berakhir bahagia. Meskipun doa tak memerlukan biaya, namun usaha tak bisa dipisahkan dengan biaya. Oleh karena itu, aku memiliki beberapa misi yang harus dilaksanakan selama waktu Ramadhan ini dan waktu yang bergulir setelahnya. Misi pertama yaitu memperbaiki diri dan perilaku yang masih banyak kekurangan dan memperbanyak amal ibadah dibulan Ramdhan  ini. Misi yang kedua yaitu dapat menyelesaikan studi profesi ini dengan penuh tanggung jawab. Misi yang ketiga berkaitan dengan pemantapan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi selama proses perintis karier setelah perkuliahan ini usai. Semua misi dan mimpi yang diharapkan dan diusahakan itu, tidak luput dari harapan membawa keluarga ini ke jenjang masa yang lebih baik lagi ditahun mendatang. 

"Aku berharap, tidak ada lagi kekecewaan dan kesedihan yang meliputi setiap hari dimasa sulit keluarga ini"

"Aku ingin menjadi sebuah bintang fajar yang mengawali keindahan siang yang telah lama dirindukan"

"Aku ingin  menjadi pelangi yang indah dikala semesta usai menghadapi hujan yang menghempasnya"

"Dan aku ingin menjadi musim semi, setelah gersang lenyap dari hadapannya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun