M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Ilmuwan

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Dampak Berbuka dengan yang Manis dari Aspek Kesehatan

21 Mei 2019   17:44 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:15 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Berbuka dengan yang Manis dari Aspek Kesehatan
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Marhaban Ya Ramadhan, ucapan yang senantiasa diucapkan ketika bulan Ramadhan tiba. Kebahagiaan dan keberkahaan mengikuti bulan suci Ramadhan, di bulan suci ini ada berbagai peristiwa yang mengikuti yaitu turunnya kitab Al-Quran, merupakan mukjizat terbesar dan tuntunan hidup bagi umat manusia. Selain itu, ada malam 1000 bulan atau yang disebut dengan Lailatul Qodar. Di bulan suci Ramadhan, semua umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa mulai dari adzan shubuh sampai dengan adzan maghrib. Selain itu, akan dilipatgandakan pahala sampai dengan 700 kali lipat. 

Dari aspek kesehatan, puasa memiliki banyak sekali manfaat. Manfaat tersebut antara lain : melancarkan kembali sirkulasi darah sampai dengan memulihkan kembali fungsi saluran pencernaan termasuk flora normal. Dalam berbuka puasa, nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan dengan memakan ruthab atau kurma segar yang baru dipetik, jika tidak ada beliau memakan tamr atau kurma biasa, jika tidak ada beliau meneguk air. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Anas bin malik ra berkata "Rasulullah berbuka dengan ruthab sebelum sholat, jika tidak terdapat ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air."

Hadist yang menyebut secara langsung berbuka dengan yang manis tidak ada namun beberapa ulama memiliki pendapat tentang ajuran berbuka dengan yang manis. Pendapat tersebut antara lain :

Al Hattab Ar Ru'aini, ulama Mazhab Maliki dalam kitab Mawahibul Jalil fi Syarhi Mukhtashar Khalil :diantara sunnah-sunnah puasa adalah mensegerakan berbuka, sebagai bentuk kasih sayang kepada orang yang lemah, menyayangi diri dan menjadi pembeda dengan yahudi. Dan dengan memakan kurma atau apa yang semakna dari yang manis-manis, agar mengembalikan penglihatan yang berkurang lantaran puasa."  

Dari aspek kesehatan orang berpuasa akan mengalami hipoglikemia atau glukosa darah menurun sehingga membutuhkan asupan nutris untuk menstabilkan kembali glukosa darah. Oleh sebab itu, berbuka secukupnya dan jangan terlalu berlebihan sehingga akan mengakibatkan gangguan fisiologi tubuh, berpuasa adalah menyehatkan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun