Naira Azzani Putri
Naira Azzani Putri Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswi Telkom University jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021. Saya terampil dalam berkomunikasi yang memiliki ketertarikan di bidang broadcasting dan konten, Saya sedang mencari kesempatan untuk menambah pengalaman organisasi serta senang untuk belajar hal baru, bersosialisasi dan memberikan dampak yang positif untuk sekitar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tradisi Berkunjung ke Makam Tetap Melekat di Hari Raya

22 April 2024   11:35 Diperbarui: 22 April 2024   11:38 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Berkunjung ke Makam Tetap Melekat di Hari Raya
dok. pri

Setiap tahunnya, tradisi berkunjung ke makam menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia. Meskipun dalam suasana perayaan, momen ini penuh dengan kehangatan dan kenangan yang tak tergantikan.

Momen Idul Fitri selalu menjadi waktu yang dinantikan bagi masyarakat Indonesia. Namun, di balik kegembiraan menyambut lebaran, ada satu tradisi yang tak pernah dilupakan, yaitu berkunjung ke makam sanak saudara.

Ziarah ke makam merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara mengunjungi dan merawat makam keluarga, sahabat, atau kerabat yang dihormati. Biasanya ziarah dilakukan dengan membersihkan makam, mendoakan mereka yang telah meninggal, dan berdoa untuk keselamatan keluarga yang masih hidup.

Di TPU Malaka II, Jakarta, tradisi berkunjung ke makam masih dijaga dengan ketat oleh masyarakat setempat, terutama pihak pengelola makam. Meskipun kesibukan menjelang lebaran, banyak masyarakat yang tetap menyempatkan waktunya untuk ziarah ke makam keluarga.

Dalam kegiatan ziarah ke makam, warga membawa bunga, membersihkan makam, dan mendoakan arwah keluarga yang telah tiada. Meskipun hanya sebentar, momen ini menjadi waktu yang sangat berarti bagi mereka.

Pak Husin, sang penjaga makam, mengungkapkan bahwa momen Bulan Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi waktu tersibuk baginya. "Saat bulan puasa dan lebaran, biasanya ada sekitar 50 hingga 100 orang yang datang setiap harinya untuk ziarah ke makam," kata Pak Husin.

Salah satu alasan mengapa ziarah ke makam sering dilakukan pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri adalah karena momen ini dainggap sebagai waktu yang paling tepat untuk bersih-bersih dan merawat makam. Selain itu, ziarah ke makam juga menjadi bentuk penghormatan dan pengenangan terhadap para leluhur.

Tradisi berkunjung ke makam pada Hari Raya Idul Fitri bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga menjadi momen yang mempererat tali silaturahmi dan mengenang kenangan indah bersama para leluhur.

Tradisi berkunjung ke makam bukan hanya sekadar kegiatan ritual, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, kepedulian, dan rasa hormat pada leluhur. Meskipun dalam situasi apapun, tradisi ini tetap dijaga dengan penuh kehati-hatian dan penuh kepedulian.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun