Nanda Rizatul Ulfa
Nanda Rizatul Ulfa Penulis

Pencari kerja yang suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buka Bersama dengan Teman Lama? Siapa Takut! Tapi Bingung Mau Buka Sama Siapa

21 Maret 2024   10:54 Diperbarui: 21 Maret 2024   11:05 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Bersama dengan Teman Lama? Siapa Takut! Tapi Bingung Mau Buka Sama Siapa
Buka Puasa Bersama / Freepik

Tiba juga di minggu kedua bulan Ramadan di tahun ini, namun entah kenapa sampai hari ini belum juga ada undangan atau sekedar pesan ajakan untuk berbuka bersama. Mungkin untuk sebagaian orang berbuka bersama dengan teman lama menjadi kekhawatiran tersendiri karena bukannya untuk bersilaturrahmi malah keseringan buka bersama jadi ajang pamer pencapaian. Takut banget kalau ditanya kerja di mana, padahal diri ini masih juga belum dapat kerjaan tetap sejak lulus kuliah.

Ada beberapa kemungkinan mengapa saya sampai hari ini belum dapat pesan tersebut. Pertama, saya sadar kemampuan bersosialisasi yang standar ini hanya memiliki beberapa gelintir teman saja. Serta teman komunitas online, itupun komunitas introvert atau komunitas baca yang kebanyakan isinya orang-orang dengan kepribadian lebih nyaman berbuka di rumah dengan tenang.

Kedua, beberapa teman yang saya miliki sudah banyak yang mulai pulang ke kampung asalnya setelah lulus kuliah. Makanya gimana mau buka bersama wong jauh. Tapi mungkin buka bersama secara daring lagi saya pikirkan, sepertinya boleh juga.

Ketiga, teman-teman yang masih ada di satu kota yang sama ada beberapa orang lagi. Tapi sudah bekerja dan ada yang sudah menikah, pastilah sudah sibuk dengan dapurnya sendiri untuk menyiapkan makanan bagi suami dan keluarganya.

Sungguh ini bukan alasan semata, bukan saya tidak berani atau malas untuk berbuka bersama dengan teman lama. Tapi setelah saya pikir-pikir bersama siapa saya akan berbuka bersama?

Tapi bisa jadi semua cerita ini saya tulis dengan keadaan yang berbeda, jika saja saya  sudah bekerja. Bisa jadi saya berbuka bersama dengan orang-orang kantor. Ataupun dengan teman kantor sebelumnya, ataupun berbuka puasa dengan klien.

Sebenarnya saya ingin menulis bagaimana rasanya berbuka puasa bersama teman lama saat semuanya sudah memiliki kesibukan, termasuk saya. Sepertinya atmosfernya akan berbeda, namun sayangnya tidak bisa berbuka puasa bersama karena semua orang sudah sibuk, lagi-lagi kecuali saya.

Jadi saya tak bisa menuliskan kekhawatiran, kekikukan, saat semua orang mungkin menatap saya dan bertanya sekarang kerja di mana? Kecuali nanti waktu lebaran, akan ditanya keluarga besar.

Di tengah kesibukan semua orang saya berbuka puasa di rumah, seperti saat menulis ini sendirian alhamdulillah.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun