Ketupat Kering Lebaran
Musim lebaran 2024, ada cerita sedih menangis di hati.
Kenapa? Karena kisah nyata yang di tulis di media berita online seakan terasa menjadi takdir pribadi .
Di mulai seorang komedian muda yang wafat karena auto imun kemudian ada penyanyi muda yang menyusul saudari kembarnya ke surga.
Umur mereka belum empat puluh tahun namun sudah saatnya untuk pindah ke dunia lain.
Memang mereka berbeda suku (suku Batak ) dan sang vocalis juga nonis , tapi rasa di hati saya seperti menangis.
Mereka bukan orang dekat secara darah. Mungkin ini hasil dari penulisan artikel yang hebat sehingga mampu menyentuh emosi sang pembaca media berita online tersebut.
Selanjutnya ada kisah sedih dari jalan bebas hambatan yang akhirnya menjadi hambatan untuk mencapai tujuan akhir yaitu kampung halaman.
Ada musibah banjir air mata akibat lalainya si pengemudi seketika membawa mobil berpenumpang mudik.
Karena ada paksaan dari logika dan mungkin ada rayuan indah dari pimpinan akhirnya rasa paksaan berubah harus menjadi rasa enak.
Kita semua sepakat bahwa pada hari lebaran, kita harus terlihat sedap di pandang mata dan pantang terlihat mirip kaum lusuh.
Hal ini penting karena rasa indah pada saat hari suci bisa lenyap . Pertemuan antar saudara sedarah bagaikan kumpulan calon siswa baru di sekolah.