neneng salbiah
neneng salbiah Guru

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Aku Akan Pergi

8 April 2024   20:13 Diperbarui: 8 April 2024   20:40 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Akan Pergi
sumber fhoto Bing Image Kreator Digital Ai

Tamu istimewa 1445 Hijriah sebentar lagi akan pergi. Kemenangan bagi mereka yang mampu menjadi tuan rumah yang baik, meg-istimewakan sang tamu akan menyambut kemenangan denga fitri.

Tanpa mampu menghalangi kepergiannya agar bertahan lebih lama. Atau kita yang tidak menyadarinya jika ia pergi begitu cepat.

Kita hanya berharap semoga kita telah melewati hari-hari bersamanya dengan baik. Di penghujung bulan penuh berkah ini serasa baru kemarin Ramadhan menyapa dan kita menyambutnya dengan gembira. Sangat di sayangkan kita terlalu santai dan lambat meresponnya. Tidak menggunakan full power dalam melewati hari-hari bersamanya.

Hari-hari terakhir ramadhan seperti babak final dalam sebuah kompetisi. Para peserta semakin sedikit. Hanya mereka yang bersunghuh-sungguh dan istiqomah berhasil lolos dari babak sebelumnya.

Rasullullah bersabda "sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya." (HR. Bukhori)

Muhasabah diri hal terbaik yang harus kita lakukan, sudahkah kita layak mendapatkan derajat taqwa? Atau semua itu masih jauh panggang dari pada api? Seberapa banyak dan sebaik apakah ibadah yang telah kita lakukan? Seberapa banyak ayat alquran yang telah kita baca sepanjang ramadhan? Sebanyak apa harta yang telah kita sedekahkan? Atau bahkan kita lebih banyak mengeluarkan harta ke pusat perbelanjaan? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan untuk diri.

Apa yang kita rasakan saat berpisah dengan Ramadhan, apakah perasaan kita biasa-biasa saja? Atau malah bergembira karena terbebas dari wajibnya berpuasa.

Apapun yang kita kerjakan pada bulan penuh ampunan ini, mengundang satu harapan. Apakah kita akan di pertemukan kembali dengan bulan ramadhan? Semoga aja. Namun jika pun ini adalah ramadhan terakhir kita semoga menjadi ramadhan terbaik sepanjang hidup. Menjadi bulan yang penuh rahmat-Nya bukan kehampaan semata.

Mari kita manfaatkan hari dan jam yang tersisa di bulan ramadhan agar tidak ada penyesalan setelah kepergiannya dan semoga saja rangkaian ibadah yang kita lakukan di bulan ramadhan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dari sebelumya.

Ingatlah pemenang bukanlah yang melesat di awal, akan tetapi yang mampu bertahan hingga akhir. wallahualam

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun