Nia Kurniawati
Nia Kurniawati Guru

Saya suka dunia anak-anak..

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Cabai Rawit

30 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   15:04 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cabai Rawit
Hasil kebun-Darma-Kuningan, dokpri

Hai guys...tahukan cabai rawit? Itu tuch yang bentuknya seperti  cabe merah tapi lebih mungil ukurannya. Ingat cabai rawit,teringat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabai rawit", peribahasa ini mengandung makna  'kecil-kecil tetapi pemberani'. Peribahasa ini biasanya ditujukan kepada seseorang yang berperawakan kecil namun memiliki nyali/keberanian yang sangat tinggi,bahkan bisa jadi di luar nalar.

Mengapa mengibaratkannya dengan cabai rawit? Yups betull, karena bentuknya  yang kecil mungil tapi memiliki rasa yang sangat pedazzzz. Cabai rawit bisa membuat bibir kita dower bila terlalu banyak memakannya.Bahkan yang mengkonsumsinya berlebihan, akan membuat sakit perut,bermasalah pencernaan,sakit maag,wasir dan banyak penyakit lainnya.

Apakah salah cabai rawit? Hihiiiii tentu tidak..Tak ada makanan yang bisa disalahkan ketika kita sakit.Salahkanlah diri sendiri yang tidak bisa menjaga pola makan yang baik dan teratur.

Siapa nich yang ngga suka cabai rawit? Yang pasti,  dia yang ga suka pedas yaa...:-)

Bagi sebagian orang yang suka cabai rawit,biasa menggunakan untuk sayur, bumbu masak,sambel bahkan obat. Obat? Yaa betul,cabai rawit bisa dijadikan obat. Kandungan berbagai macam mineral dan vitaminnya terutama vitamin C yang sangat tinggi,bisa bermanfaat bagi tubuh . Perlu kita ketahui , vitamin C  berfungsi sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh sehingga bisa menguatkan imun tubuh kita.

Di bulan romadhon ini,orang yang hobi makan cabai rawit pasti  akan berburu takjil di sore hari untuk mendapatkan kudapan termasuk gorengan plus cabai rawitnya. Siapa tuch yang suka melakukan? Hihiiii...Gorengan plus cabai rawit itu ibarat pasangan serasi yang akan terasa  hambar bila tak bersama.

Pastinya bagi kita pencinta cabai rawit, gorengan yang kita makan,akan terasa mantul jika dibarengi dengan cabai rawit muda mentah. Namun kehati-hatian harus tetap dijaga yaa,agar pencernaan di tubuh kita tak bermasalah,Apalagi di bulan suci ini,pola makan harus betul-betul diperhatikan agar tubuh kita tetap bugar dan bisa terus melakukan aktivitas terutama ibadah.Jangan lupa untuk  membatasi konsumsinya dan selalu  minum air hangat agar bisa menetralisir rasa pedazz yang ditimbulkan cabai rawit.

Tetap semangat berpuasanya yaa...

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun