Nisa Ramadani
Nisa Ramadani Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi di UIN imam bonjol

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puasa yang Sia-Sia: Mengantisipasi Puasa Tanpa Pahala

24 April 2024   18:00 Diperbarui: 24 April 2024   18:01 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa yang Sia-Sia: Mengantisipasi Puasa Tanpa Pahala
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan suci Ramadhan adalah waktu semua umat muslim menunaikan rukun islam ke-tiga. Dimana pada bulan ini semua umat muslim mendapat kesempatan untuk menyucikan, memperbaiki dirinya, mengejar ridho, dan pahala dari Allah Swt. Namun yang perlu dipertanyakan saat ini adalah apakah setiap orang yang menjalankan puasa-nya akan diterima oleh Allah Swt dan mendapat pahala atau sebaliknya ibadah puasa yang ia jalankan selama sebulan penuh menjadi sia-sia di sisi Allah Swt.

Sebagaimana yang disinyalir Rasulullah Saw " Betapa banyak orang yang berpuasa, dan dari puasanya ( yang ia dapat hanya ) lapar dan dahaga". (HR.Ahmad). Dari hadist ini menjelaskan betapa banyak orang yang bersusah payah menahan lapar dan dahaganya namun tidak mendapatkan apa-apa sebagai ganjaran hanya karena beberapa perkara

Diantara perbuatan yang bisa menghilangkan pahala puasa yang kita jalani, yaitu :

1. Salah niat

Salah niat akan menjadikan puasa sia-sia. Termasuk salah niat adalah seseorang berpuasa bukan karena Allah. Diam-diam ada niat tersendiri di dalam hati-nya yang bukan mengharap ridho Allah melainkan untuk hal yang lainnya seperti, riya. Riya adalah salah satu bentuk kesyirikan yang sangat dibenci oleh Allah swt. Karenanya, ibadah seperti semacam itu akan tertolak dan akan menjerumuskan pemiliknya ke dalam api neraka.

Dalam firman allah dalam surah Al-Kahfi ayat 10 yang artinya, " Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan jangan ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya". Ayat ini menjelaskan sesiapa yang ingin mengharapkan ridho dari Allah swt, maka niatkan-lah semuanya hanya untuk Allah tanpa ada yang lain selain untuknya.

Niat adalah roh amal,inti dan sendinya amal. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Ibnul Mubarak rahimakumullah berkata " Berapa banyak amalan yang sedikit bisa menjadi besar karena niat, dan berapa banyak amalan yang besar bisa bernilai kecil karena niatnnya."maksudnya semua yang kita jalani itu tergantung pada niat yang kita tanam pada diri kita, seberapa banyak pun amalan kita tetapi niat nya tidak benar maka tidak akan mendapat ganjaran dari Allah swt.Untuk itu semua amalan dan ibadah mulailah dari niat yang benar yaitu niat hanya untuk oleh Allah swt.

2. Menyakiti tetangga

Salah satu yang menyia-nyiakan pahala puasa kita selanjutnya adalah menyakiti tetangga kita sendiri. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah disebutkan bahwa ada seorang laki-laki bertanya pada Rasullah saw " Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulanah disebut-sebut banyak mengerjakan amal ibadah seperti shalat,puasa dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya". Lalu Rasulullah menjawab "Dia di neraka", laki-laki tadi bertanya lagi, " Wahai Rasulullah, Sesungguhnya si fulanah disebut-sebut sedikit mengerjakan shalat,puasa dan sedekah, hanya saja ia tidak menyakiti tetanggnya dengan lisannya." Lalu Rasulullah menjawab lagi " Dia di surga". (HR. Ibnu Hibban). Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak apapun amalan kita tetapi hubungan dengan tetangga kita tidak baik maka semua amalan yang kita kerjakan selama ini hanyalah sia-sia, tanpa ada balasan sedikit pun dari Allah swt.

Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita,paling tau apa yang terjadi di keseharian kita dan paling tau apa yang kita butuhkan jadi untuk apa kita sampai harus menyakiti hati tetangga kita dengan perbuatan maupun lisan kita.

3. Memutus silaturahmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun