Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Dosen

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Perhatikan 3 Hal Ini agar Mudik Digital Optimal

16 Mei 2020   23:30 Diperbarui: 17 Mei 2020   00:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhatikan 3 Hal Ini agar Mudik Digital Optimal
Ramadan dan Lebaran tahun 2020 ini adalah waktunya untuk mudik online (Sumber gambar: www.theguardian.com)

Ramadan dan Idul Fitri tahun 2020 ini pemerintah resmi melarang mudik secara fisik. Gantinya, masyarakat dapat melakukan mudik online atau digital. Saat hari raya nanti, bermaaf-maafan tetap bisa dilakukan meskipun saling berjauhan.

Memang mudik via dunia maya tidak bisa menyamai mudik via tatap muka nyata. Sekalipun demikian, mudik digital sama pentingnya di saat pandemi COVID-19 sekarang. Tak ada rotan akar pun jadi, tak bisa mudik, video meeting jadi obatnya.

Layaknya mudik offline, sebelum menjalani mudik online jelas ada persiapannya. Ini semua agar proses lancar dan tujuan mudik tercapai. Berikut ini 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan untuk mudik digital yang optimal.

1. Laptop dan internet

Mudik online akan lebih maksimal dengan video meeting via laptop.  Layarnya yang lebih lebar daripada smartphone mendukung satu keluarga untuk berkomunikasi dengan banyak orang dalam satu waktu sekaligus. Laptop juga bisa disambungkan ke layar proyektor (infocus) agar tampilannya semakin jelas.

Selain layar, kualitas speaker pada laptop juga lebih sesuai untuk video call antara keluarga besar. Speaker tambahan pada laptop juga lebih cocok saat laptop tersambung ke proyektor. Namun, jika hanya berbicara dengan 1-2 orang, komunikasi via handphone tak mengapa.

Setelah laptop dan mobile phone, pastikan pula kecukupan kuota data internet Anda untuk mengakses aplikasi percakapan. Kan enggak enak juga ya jika sambungan teleconference kita putus sambung. Tambah lebih ndak sopan lagi kalau koneksi aplikasinya on-off saat sedang bicara dengan para sesepuh.

Untuk aplikasi percakapan tak berbayar, kita bisa memilih WhatsApp/WA (video call), Zoom (conference call/online meeting), Google Meet (teleconference), dan Skype (chatting). WA menjadi aplikasi terpopuler karena hampir semua memilikinya namun jumlah orang yang bisa berpartisipasi dalam 1 satu kali panggilan maksimal hanya 8 orang. Zoom, Google Meet, dan Skype memfasilitasi 16 - 100 orang dalam sekali panggilan.

2.
Koordinasi anggota keluarga

Mirip dengan mudik offline, mudik online juga memerlukan jadwal silaturahmi. Contohnya, setelah sholat Idul Fitri, tentunya orang tua yang pertama kali dihubungi. Lalu, menyusul Pakde, Bude, Uwak, Paman, Bibi, dan seterusnya.

Alokasikan juga waktu yang seimbang antara tiap anggota keluarga ketika berbicara. Ini untuk menghindari dominasi satu orang yang memang doyan ngobrol sehingga susah berhenti. Idealnya ada seseorang yang bertugas untuk mengingatkan anggota keluarga lainnya bahwa giliran bicaranya sudah selesai.

Koordinasi ini juga mencakup kesiapan keluarga saat hendak memulai percakapan. Sebagai penelepon, usahakan seluruh anggota keluarga sudah rapi menanti giliran bicara di depan laptop. Begitu pula dengan pihak keluarga yang menerima telepon sehingga waktu tak terbuang percuma jika masih saling tunggu menunggu semuanya sampai siap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun