Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com
3 Generasi 1 Keluarga Dijaga KOJIMA
Ramadan saat pandemi membawa suasana yang berbeda. Kerja dan sekolah dari rumah (work from home) membuat kami sekeluarga lebih sering bersama.
Anggota keluarga kami tak hanya orang tua dan anak, namun kini juga telah dikaruniai beberapa orang cucu. Jadilah rumah orang tua kami meriah dengan kehadiran para bocah kecil nan menggemaskan tersebut.
Selama Ramadan, tentu saja yang berpuasa hanya orang tua. Uniknya, para cucu itu sering terbangun saat kami (para orang dewasa) sedang menyantap sahur.
Untuk cucu balita, porsi makan mereka memang masih terbatas, namun harus sering frekuensinya. Para orang dewasa lainnya yang berusia produktif (16-55 tahun) bisa mengonsumsi menu buka dan sahur yang lebih beragam selama tak berlebihan sehingga malah berpotensi menimbulkan sakit perut ataupun penyakit lainnya.
Bisa dibayangkan betapa bervariasinya menu sahur dan berbuka di rumah kami. Meskipun begitu, kami sekeluarga rutin mengonsumsi madu untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama selama pandemi ini.
Nah, setelah nengetahui adanya produk gabungan ketiganya yaitu 'KOJIMA', madu dengan 3 kebaikan yang mengandung korma, jinten hitam (habbatussauda), dan madu dalam satu kemasan dari Deltomed Laboratories, wah senangnya. Sekarang kami bisa lebih praktis meminumnya di manapun dan kapanpun, mantap!
Maka, inilah manfaat KOJIMA bagi 3 generasi dalam keluarga kami. Konsumsi KOJIMA mendukung kesehatan kami sekeluarga dari yang tertua (67 tahun) sampai yang termuda (3 tahun).
Korma sebagai penambah stamina
Kitab suci Al-Qur'an memaparkan bahwa Siti Maryam yaitu ibunda Nabi Isa a.s. mengonsumsi korma (Phoenix dactylifera) sebagai sumber energi setelah melahirkan di gurun pasir.
"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini," begitu terjemahan Surah Maryam (19): 25-26.