Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Dosen

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

3 Generasi 1 Keluarga Dijaga KOJIMA

20 April 2021   23:40 Diperbarui: 21 April 2021   00:11 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Generasi 1 Keluarga Dijaga KOJIMA
Mari konsumsi KOJIMA agar stamina kita tetap prima selama puasa (Dokpri)

Ramadan saat pandemi membawa suasana yang berbeda. Kerja dan sekolah dari rumah (work from home) membuat kami sekeluarga lebih sering bersama.

Anggota keluarga kami tak hanya orang tua dan anak, namun kini juga telah dikaruniai beberapa orang cucu. Jadilah rumah orang tua kami meriah dengan kehadiran para bocah kecil nan menggemaskan tersebut.

Selama Ramadan, tentu saja yang berpuasa hanya orang tua. Uniknya, para cucu itu sering terbangun saat kami (para orang dewasa) sedang menyantap sahur.

Para cucu cilik pun menyukai KOJIMA (Dokpri)
Para cucu cilik pun menyukai KOJIMA (Dokpri)
Mereka pun lantas ikut makan sahur dan mengoceh bahwa mereka akan ikut berpuasa juga sampai pukul 6 sore. Eh, baru pukul 6 pagi, mereka sudah lapar dan haus sehingga merengek-rengek minta berbuka puasa hahaha...Beragamnya profil anggota keluarga yang seatap saat Ramadan ini jelas memerlukan asupan gizi yang berbeda saat sahur dan buka. Contohnya, orang tua kami yang telah berusia 60-an harus mengurangi makanan tinggi lemak dan kolesterol.

Untuk cucu balita, porsi makan mereka memang masih terbatas, namun harus sering frekuensinya. Para orang dewasa lainnya yang berusia produktif (16-55 tahun) bisa mengonsumsi menu buka dan sahur yang lebih beragam selama tak berlebihan sehingga malah berpotensi menimbulkan sakit perut ataupun penyakit lainnya.

Bisa dibayangkan betapa bervariasinya menu sahur dan berbuka di rumah kami. Meskipun begitu, kami sekeluarga rutin mengonsumsi madu untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama selama pandemi ini.

KOJIMA aman dikonsumsi mulai umur 2 tahun ke atas (Dokpri)
KOJIMA aman dikonsumsi mulai umur 2 tahun ke atas (Dokpri)
Selain madu, kami juga rutin memakan kurma, tak terkecuali para cucu cilik yang masih belum berpuasa itu. Orang tua kami yang termasuk lansia juga meminum jintan hitam (habbatussauda) untuk meningkatkan imunitas. Selama ini, kami  mengonsumsinya ketiganya yaitu madu, kurma, dan jintan hitam secara terpisah. Lumayan repot juga karena kami harus menempatkannya dalam tempat penyimpanan yang berbeda-beda.

Nah, setelah nengetahui adanya produk gabungan ketiganya yaitu 'KOJIMA', madu dengan 3 kebaikan yang mengandung korma, jinten hitam (habbatussauda), dan madu dalam satu kemasan dari Deltomed Laboratories, wah senangnya. Sekarang kami bisa lebih praktis meminumnya di manapun dan kapanpun, mantap!

Maka, inilah manfaat KOJIMA bagi 3 generasi dalam keluarga kami. Konsumsi KOJIMA mendukung kesehatan kami sekeluarga dari yang tertua (67 tahun) sampai yang termuda (3 tahun).

Bagi para orang tua, KOJIMA menambah imunitas tubuh lansia (Dokpri)
Bagi para orang tua, KOJIMA menambah imunitas tubuh lansia (Dokpri)

Korma sebagai penambah stamina

Kitab suci Al-Qur'an memaparkan bahwa Siti Maryam yaitu ibunda Nabi Isa a.s. mengonsumsi korma (Phoenix dactylifera) sebagai sumber energi setelah melahirkan di gurun pasir. 

"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini," begitu terjemahan Surah Maryam (19): 25-26.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun