Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com
Kiat Bukber Virtual Semakin Terasa Sosial
Don'ts: Acara monolog (1 arah)
Do's: Kegiatan interaktif (games)
Saat bukber offline, ada acara kultum menjelang adzan Maghrib, peserta biasanya mendengarkan sambil (sesekali) berbincang dengan peserta lainnya. Ketika bukber virtual, hal tersebut sulit dilakukan karena berbeda tempat.
Mau tak mau, peserta bukber virtual harus fokus ke layar. Bisa semakin terasa deh virtual fatigue.
Terbayang kan setelah dari pagi hingga sore kerjanya (ataupun sekolahnya) berupa virtual meeting, eh bukber virtual pula. Tak heran, kelelahan virtual (virtual fatigue) rentan menyerang kita.
Maka itulah, bukber virtual idealnya dikemas seinteraktif mungkin. Moderator bisa membuat quiz berhadiah seputar materi kultum dan Ramadan.
Hadiahnya bisa berbentuk saldo e-wallet dan juga e-voucher. Nominal hadiahnyanya bisa dimulai dari Rp. 25.000 hingga sesuai dana yang ada.
Jadi ketika kita terpikir untuk mengadakan bukber virtual, pastikan susunan acaranya memang layak diikuti semua peserta. Sayang kan ya saat bukber virtual tapi rasanya mirip menonton acara TV saja...
Don'ts: Menu bukber yang mewah
Do's: Ada 1-2 menu yang setipe
Bukber offline menyediakan menu ifthar (buka shaum) yang sama untuk semua pesertanya. Hal ini jelas sulit diterapkan saat bukber virtual.
Tak tertutup kemungkinan ada peserta bukber virtual yang menu berbukanya komplit lit lit. Tapi pasti ada pula yang hanya menyantap menu minimalis.
Jelas rasanya tak nyaman kan ya ketika hal itu terlihat di kamera. Kesannya kok malah pamer kemewahan di tengah kesulitan keuangan.