Bersepeda Lancar, Puasa Tak Tinggal
Aktif berolahraga meski sedang puasa? Tentu kisah ini bukan dari saya. Ini kisah dari teman saya yang mengikuti anjuran agar tetap sehat selama puasa apalagi saat ini dunia sedang dilanda virus Corona Convid-19. Olahraga di luar ruangan tentu harus mengikuti protokol ya, seperti memakai masker dan jaga jarak.
8-10 kilo meter putaran sepeda menggilas jalan seputaran kota Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah adalah jarak tempuh yang Alam dan teman-teman komunitas @anakbike_luwuk tempuh saat ramadan. Bersepeda ini kegiatan rutin setiap sore, biasanya janjian dulu di grup WA.
Kegiatan bersepeda ini dilakukan di jam-jam kritis menjelas buka, agar ketika berbuka berkeringat, sebab sudah minum air menggantikan ion tubuh yang hilang.
Alam bercerita, kegiatan bersepeda ini biasanya dilaksanakan selama 30-45 menit, biasa sampai satu jam jika banyak istrahat karena menanjak. Jalan di Luwuk memang luar biasa, misalnya pada trek ke bukit Inspirasi, jalan menanjak, berkelok-kelok. Meskipun begitu, pemandangan dari bukit inspirasi dapat membayar semua lelah.
Komunitas yang berisi 52 orang anggota ini. Tidak hanya soal bersepeda namun juga arti solidaritas. Jika tanjakan terlalu tinggi, dengan sabar dan pelan tetap dikayuh, teman-teman saling support, saat capek ya berhenti, tidak dipaksa. Jika memang tak mampu juga menanhak, tinggal mendorong sepeda ke atas.
Ramadan menjanjikan banyak pahala, ingat hadist nabi bahwa mukmin yang kuat lebih dicintai, bersepeda salah satu cara berolahraga memperkuat imun tubuh apalagi di masa Pandemi, itulah yang Alam, teman saya lakukan. Semoga menjadi pahala ya kak Alam dan semoga terus solid dengan komunitasnya, salam sehat.