Secukupnya, Resep Jitu Atur Keuangan
Uang, yang licin dikeluarkan yang susah betul ada pemasukannya. Meski cuma makan dua kali sehari, entah bagaimana Ramadan jadi momen pengeluaran membengkak.
Uang itu seperti belut licin yang susah untuk tinggal di dalam satu wadah Jika dia sedang ingin mendengarkan maka mengaturnya adalah hal yang baik agar selalu menjadi berkah. Jika punya uang maka aturlah dengan cara sebagai berikut :
1. Untuk Akhirat dulu
Atur uang untuk sedekah berbagi atau apapun yang hubungi akhirat setelah itu itu baru untuk hal-hal lain. Jika mengatur uang untuk akhirat dulu biasanya uang yang diperoleh lebih sedikit tetapi rasa bahagia lebih banyak sehingga pengeluaran uang untuk hal yang sia-sia menjadi lebih sedikit.
2. Masa depan
Untuk membuat uang tetap hemat maka investasi lah karena investasi adalah salah satu solusi agar masa depan terjamin jika semua uang digunakan untuk konsumsi maka uang yang didapatkan akan habis begitu saja namun jika uang tersebut dibuat untuk sedikit investasi tentu uang ini akan berguna di masa depan nantinya dan ketika uang itu sudah di investasi tentu kebutuhan yang diperlukan menjadi secukupnya tidak menaati apapun yang diinginkan tetapi Apa yang dibutuhkan.
3. Masa kini
Setelah untuk akhirat dan masa depan barulah Uang dipakai untuk masa kini sehingga uang yang didapatkan tersebut bisa diatur sedemikian rupa Terutama ketika Ramadan tentu investasi akhirat dan investasi untuk masa depan lebih banyak daripada investasi masa kini karena sejatinya kita hanya makan 2 kali dan juga jika kita menggunakan makanan secukupnya tidak berlebih-lebihan tentu akan lebih baik untuk tubuh dan lebih baik untuk alam.
Setiap apa yang secukupnya pasti akan berbuah baik tetapi apabila berlebih-lebihan tentu tidak baik nah begitulah cara mengatur keuangan dengan penghematan Terutama ketika Ramadan seperti ini agar tidak gila mata membeli apapun yang diinginkan belum lagi ketika lebaran banyak orang yang tergila-gila dengan pakaian dan hal-hal lain yang sesungguhnya tidak perlu karena hal itu bersifat mubazir.