Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/
Mengenang Kembali Sang Raja Dangdut Lewat Nada dan Dakwah
Pertama, tetesan air lama-kelamaan akan menghancurkan kerasnya batu. Persis seperti Rhoma yang melawan kesemena-menaan Bustomi dengan cara yang elegan: dakwah bergitar.
Dalam hidup, pasti Anda akan menemui orang yang keras kepala bin alpha. Sudah dibilangin masih saja ngeyel, alias sulit diberi tahu. Meyakinkan orang seperti harus dengan cara yang lembut. Kata Ari Lasso, sentuhlah dia tepat di hatinya.
Kendati biasanya memakan waktu lama, cara seperti itu biasanya memiliki efek yang permanen. Sekali kena, luluh selamanya.
Kedua, kesabaran pasti berbuah hasil positif. Kesabaran K.H. Zainuddin MZ dalam mendakwahi warganya yang keras kepala adalah buktinya. Tiga-empat kali diceramahi, barulah warga menyadari niat busuk Bustomi.
Jika dipikir-pikir, apa yang kita cita-citakan pasti tidak akan terjadi dalam waktu semalam. Butuh konsistensi, butuh kesabaran. Pepatah mengatakan, orang sabar disayang Tuhan.
Lebih-lebih bulan Ramadan. Bulan Suci saat kita diminta Sang Pencipta untuk berlatih sabar lewat ibadah puasa. Pekan-pekan awal terasa sulit, lama-lama menjadi terbiasa. Lagi-lagi, kuncinya hanya sabar.
Jika dua pelajaran tadi dapat Anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, besar peluang hidup Anda lebih bahagia. Sebagaimana Nada dan Dakwah yang berakhir dengan senyuman Rhoma Irama.
Setuju? [Adhi]