Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kisah Inspiratif dari Balik Detik-detik Kemerdekaan

9 April 2023   23:23 Diperbarui: 10 April 2023   00:16 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Inspiratif dari Balik Detik-detik Kemerdekaan
Soekarno tengah membaca naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia (sumber: Kemdikbud).

Maklum saja, Lapangan Ikada kala itu masih diduki tentara Jepang. Kendati Kaisar Hirohito sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu, boleh jadi tentara Jepang masih diperintahkan untuk menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia.

Akhirnya, para pihak bersepakat, keamanan nomor satu. Sebab pembacaan naskah proklamasi tidak boleh gagal atau tertunda. Singkat cerita, rumah Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 dipilih sebagai lokasi bersejarah. Pernyataan kemerdekaan Indonesia akan diumumkan di sana.

Pukul sepuluh pagi. Itulah waktu disepakati para pendiri bangsa. Waktu yang dipilih untuk membawa rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya.

Pesan Utama

Bagi saya pribadi, dalam konteks kebangsaan, tidak ada satu pun kisah di bulan Ramadan yang lebih inspiratif daripada cerita detik-detik jelang kemerdekaan. Dalam banyak buku sejarah, kita akan menemukan nuansa maju-mundur sebelum naskah proklamasi itu resmi dibacakan.

Kelompok pemuda bilang, siap tidak siap, Indonesia mesti merdeka. Kelompok yang lebih senior berkata, proklamasi kemerdekaan itu bukan perkara gampang. Oleh sebab itu, harus dikalkulasi secara cermat dan dipersiapkan dengan matang.

Cerita selanjutnya mudah diterka. Perbedaan pendapat kian meruncing. Perdebatan antarpihak tidak bisa dihindari. Buktinya, sampai-sampai Soekarno dan Hatta “diculik” kelompok pemuda dan didesak agar segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Negosiasi alot terjadi. Jalan tengah diambil. Kendati tidak bisa menyenangkan semua pihak, keputusan harus dibuat. Hingga tepat 17 Agustus 1945, akhirnya naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia itu dibacakan juga.

Dari kisah singkat itu, saya berpandangan ada satu pesan yang sayang kita lewatkan. Pesan itu berbunyi, “Jangan pernah menyia-nyiakan sebuah peluang atau kesempatan, karena boleh jadi datangnya cuma sekali.”

Dalam hidup, seringkali kita menampik sebuah peluang atau kesempatan lantaran belum siap. Padahal, boleh jadi tawaran atau peluang itu tidak akan datang untuk kedua kalinya.

Saya beri satu amsal. Salman Khan, misalnya. Pria asal Amerika Serikat (AS) keturunan India sekaligus pendiri organisasi non-profit bernama Khan Academy itu jeli mengambil peluang dengan memanfaatkan tren digitalisasi untuk mewujudkan mimpinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun