Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kampung Halamanku Bernama Ibu

25 April 2023   13:11 Diperbarui: 25 April 2023   13:12 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Halamanku Bernama Ibu
Potret keluarga kami. Dari kiri ke kanan: Kakak Kedua, Saya, Ibu, dan Kakak Pertama. (sumber: dokumentasi pribadi)

Mumpung suasana Lebaran, saya ucapkan selama ber-Lebaran kepada seluruh pembaca artikel saya. (sumber: dokumentasi pribadi)
Mumpung suasana Lebaran, saya ucapkan selama ber-Lebaran kepada seluruh pembaca artikel saya. (sumber: dokumentasi pribadi)

Riuh tawa anak-anak saban petasan meledak mewarnai suasana rumah kami selama Lebaran. Mereka gembira mendengar bunyi petasan. Untungnya, para tetangga sudah mudik ke kampung halaman. Sehingga tidak ada yang merasa terganggu.

Satu-satunya sosok yang terganggu, siapa lagi kalau bukan Ibu. Lebih tepatnya bukan terganggu, melainkan khawatir akan keselamatan saya dan cucu-cucunya. Khawatir meledak di tangan, katanya.

Saya pun meyakinkan Ibu, bahwa kami akan ekstra hati-hati saat bermain petasan. Saya pun melarang keponakan saya untuk berdiri terlalu dekat dengan lokasi ledakan petasan. Sebagai mitigasi dini supaya tetap aman dan nyaman.

Akan tetapi, kehangatan Lebaran di kampung halaman tidak berlangsung lama. Ibu sudah punya agenda berwisata keluar negeri. Sore hari sudah harus tiba di bandara supaya tidak ketinggalan pesawat.

Perasaan saya campur aduk. Antara senang dan sedih. Senang karena bisa bertemu Ibu di Hari Kemenangan setelah memendam rindu selama tiga tahun terakhir. Sedih karena pertemuan dengan Ibu tidak berlangsung terlalu lama.

Biar bagaimanapun, saya tetap mendukung keputusan Ibu. Sebab jalan-jalan adalah salah satu hobi Ibu. Sebagai anaknya, saya menghormati keputusan Ibu. Karena yang terpenting, asalkan Ibu bahagia, saya juga bahagia.

Ibu tengah berpose di Bandara Almaty, Kazakhstan. (sumber: dokumentasi pribadi)
Ibu tengah berpose di Bandara Almaty, Kazakhstan. (sumber: dokumentasi pribadi)

Ibu berkata, ia akan berwisata ke Kazakhstan dan mengunjungi beberapa negara sekitar. Saya ikut bahagia. Sebab anjuran mengunjungi berbagai belahan bumi telah Allah firmankan dalam Surat Al-Mulk ayat 15.

Dengan berwisata, kita dapat mengagumi kebesaran dan keagungan-Nya. Itu pula yang saya akan lakukan untuk mengisi liburan Lebaran. Kendati destinasinya masih sebatas dalam negeri.

Tidak apa-apa. Toh, kita harus bangga berwisata di Indonesia saja. Karena Nusantara sejatinya punya banyak destinasi wisata yang tidak kalah mempesona. Alasan positif lainnya, tentu sektor ekonomi kreatif akan berputar semakin kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun