Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiga Promo Ramadan yang Sayang Dilewatkan

21 Maret 2024   22:58 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:02 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Promo Ramadan yang Sayang Dilewatkan
Promo Ramadan sayang untuk dilewatkan. Sumber: Pixabay/Skitterphoto.

Hawa nafsu yang dikekang selama Ramadan tampaknya tidak menyurutkan hasrat banyak orang untuk berbelanja. Justru sebaliknya, kebutuhan masyarakat sepanjang bulan puasa malah kian meningkat.

Kesimpulan tadi paling tidak bermuara dari tiga fakta. Pertama, peredaran uang kartal yang meningkat secara konsisten. Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sistem pembayaran memprediksi kebutuhan uang kartal selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini mencapai Rp197,6 triliun.

Jumlah itu meningkat dibanding 4,65% dibanding realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp188,8 triliun. Jika ditarik lebih jauh, kebutuhan uang pada tahun 2023 tersebut juga lebih tinggi dibanding tahun 2022 sebesar Rp175,3 triliun.

Dalam keterangan persnya, BI mengatakan peningkatan kebutuhan uang kartal terutama dipicu oleh mobilitas masyarakat yang kian meningkat serta pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

Kedua, tunjangan hari raya atau THR. Sejak 1994, aturan mengenai kewajiban pemberi kerja memberikan THR bagi pekerja mulai berlaku. Alasannya tidak lain dan tidak bukan ialah demi meningkatkan kesejahteraan barisan pekerja.

Ibarat durian runtuh, pada umumnya pekerja memanfaatkan THR untuk memenuhi kebutuhan. Mulai dari berinvestasi, tiket mudik lebaran, berbagi dengan handai taulan, berzakat, hingga membeli barang-barang impian.

Imbasnya mudah ditebak. Roda ekonomi selama Ramadan justru berputar lebih kencang ketimbang bulan-bulan lainnya. Pergerakan ekonomi Ramadan ini juga memberikan efek gulir ke berbagai sektor. Mulai dari barang kebutuhan pokok, jasa, transportasi, pariwisata, makanan dan minuman, hingga manufaktur.

Promo Ramadan

Ketiga, tradisi mudik lebaran. Bagi warga +62, merayakan hari kemenangan di kampung halaman sudah menjadi budaya. Kaya, miskin, tua, muda; semua melebur menjadi satu di tengah-tengah kehangatan bersama handai taulan.

Tradisi ini membawa dampak bagi perekonomian. Mobilitas masyarakat dari kota ke desa di waktu yang sama menimbulkan permintaan dan kebutuhan di sepanjang jalan. Warung dan pasar dadakan tumbuh bermunculan, berebut hati para pemudik yang tengah menempuh perjalanan.

Segendang-sepenarian dengan kebutuhan uang, angka jumlah pemudik juga meningkat setiap tahun. Data Kementerian Perhubungan menyebut jumlah pemudik tahun lalu mencapai 123,8 juta orang, naik 45% dibanding tahun sebelumnya.

Dengan demikian, jelaslah bahwa tiga kausa tadi menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri. Ibarat pepatah "ada gula ada semut", dari kacamata produsen, peluang ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Dengan maksud berebut hati pelanggan, pelaku usaha gercep menebarkan promo besar-besaran. Sebagian besar melabelinya dengan embel-embel Promo Ramadan hingga Diskon Hari Lebaran.

Kita, sebagai konsumen, jelas menyambutnya dengan riang gembira. Harga barang jadi jauh lebih murah. Apalagi kalau barang itu memanglah barang yang kita perlukan. Dengan sigap kita pasti membeli tanpa perlu berpikir dua kali.

Sekarang, tinggal satu pertanyaan. Dari sekian banyak promo tadi, manakah yang benar-benar sayang untuk dilewatkan?

Pertanyaan ini terbilang gampang-gampang sulit untuk dijawab. Gampang karena saking banyaknya promo bertebaran, seakan-seakan semua barang dibanderol dengan harga miring.

Sulit karena ternyata tidak semua barang yang dikorting merupakan barang yang benar-benar kita butuhkan.

Tapi jangan khawatir. Lewat artikel ini, saya coba kelompokkan promo yang dibutuhkan oleh mayoritas konsumen ke dalam tiga subjek. Saya jamin, minimal salah satu di antaranya pasti kamu butuhkan.

Tanpa berpanjang lebar, yuk, kita bahas satu per satu.

Berbuka Puasa di Hotel

Saya kuak rahasia ini berdasarkan pengalaman pribadi. Saat saya iseng bertanya kepada beberapa manajer hotel bintang tiga hingga lima, mereka bilang pada umumnya tingkat hunian kamar menurun. Barulah saat libur lebaran, tingkat hunian melonjak drastis.

Nah, pihak hotel kerap menyiasati periode low season selama Ramadan dengan cara menebar promo berbuka puasa. Enggak main-main, harga makanan di hotel saat bulan puasa bisa lebih murah antara 20% hingga 50% dibanding harga biasa.

Buka puasa di hotel pada umumnya lebih murah dari biasanya. Sumber: Pixabay/congerdesign
Buka puasa di hotel pada umumnya lebih murah dari biasanya. Sumber: Pixabay/congerdesign

Lumayan, kan?

Promo ini jelas bisa kamu manfaatkan bersama kolega atau sejawat. Cobalah sesekali agendakan berbuka puasa bersama di hotel. Saya jamin, harganya bakal lebih murah dibanding biasanya, tapi dengan kualitas rasa yang sama.

Lagipula, berbuka puasa di hotel pasti lebih nyaman dibanding kaki lima. Kita tidak perlu berebut tempat lantaran restoran di hotel pada umumnya terbilang luas.

Apalagi jika kamu dapat promo buffet atau all you can eat. Pas betul dengan kondisi perut yang sudah keroncongan usai puasa seharian penuh.

Tiket Mudik

Sama seperti hotel, penyedia jasa transportasi juga tidak kalah gencar menebar promo menggiurkan. Terutama buat kamu yang merencanakan mudik lebaran sejak jauh-jauh hari.

Pasalnya, promo tiket mudik lebaran biasanya dijual murah saat awal-awal bulan puasa. Jika sudah masuk periode dua minggu terakhir, apalagi seminggu terakhir, bulan puasa; harganya justru naik gila-gilaan.

Promo tiket mudik lebaran selalu dinanti banyak orang. Sumber: Pixabay/Shutterbug75
Promo tiket mudik lebaran selalu dinanti banyak orang. Sumber: Pixabay/Shutterbug75

Untuk menyiasatinya, kamu perlu mengambil cuti sejak jauh-jauh hari. Ambil contoh, promo tiket mudik yang diberikan PT Kereta Api Indonesia. Perusahaan kereta api kebanggaan negeri ini menawarkan harga spesial bagi penumpang yang membeli tiket pada 20-21 Maret 2024.

Kuotanya juga dibatasi, maksimal hanya 38.000 tiket saja. Sebagai gambaran, jika kamu beruntung mendapatkan tiket lewat mekanisme promo ini, kamu bisa pulang ke kampung halaman dengan biaya mulai dari Rp50 saja.

Selain PT KAI, beberapa maskapai juga menebar promo lebaran. Mulai dari AirAsia hingga Lion Group, semua menjual tiket mudik lebaran dengan harga yang lebih murah. Dengan catatan, sekali lagi, kuota terbatas dan mesti dibeli sejak jauh-jauh hari.

Baju Lebaran

Kalau yang satu ini, sih, pasti enggak akan kamu lewatkan. Punya baju baru saat Idulfitri seakan menjadi kebutuhan setiap orang.

Bahkan ada lagunya, "Baju baru, alhamdulillah. Tuk dipakai di Hari Raya."

Nah, mayoritas penjual busana juga tidak ingin ketinggalan mendapat tempat di hati pelanggan dengan cara menebar promo besar-besaran. Zalora, misalnya. Brand ternama yang berkantor pusat di Singapura ini menebar diskon hingga 70%.

Baju baru, alhamdulillah. Sumber: Pixabay/islandworks.
Baju baru, alhamdulillah. Sumber: Pixabay/islandworks.

Pelanggan juga semakin dimanjakan dengan fitur pembelian daring. Tidak perlu datang ke mall atau pusat perbelanjaan. Cukup dari ponsel dalam genggaman tangan, baju impian sudah bisa didapatkan.

Brand dengan kelas yang lebih merakyat seakan tidak mau ketinggalan. Misalnya saja, Ramayana. Pusat busana sejuta umat Indonesia itu bahkan memberi diskon hingga 80%!

Mengusung tagline "Berbagi Kebahagiaan Marhaban ya Ramadan", Ramayana juga menambah fitur promonya dengan cara menawarkan undian paket umrah. Kalau beruntung, sudah dapat baju baru dengan harga miring, bisa beribadah ke Tanah Suci pula.

Mantap, kan?

***

Nah, dari ketiga jenis promo tadi, mana yang menjadi favoritmu?

Yang mana pun boleh, asalkan tetap tahu diri, ya. Mentang-mentang sedang diskon, jangan pula sampai gelap mata dan ugal-ugalan memborong. Nanti jadi besar pasak daripada tiang.

Yang bener aje. Rugi, dong! [Adhi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun