Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menanti Sambal Goreng Ati Buatan Ibu

7 April 2024   21:14 Diperbarui: 7 April 2024   21:54 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti Sambal Goreng Ati Buatan Ibu
Sambal goreng ati jadi menu warisan keluarga saat Lebaran. Sumber: Shutterstock/Edgunn.

Lebaran tinggal menghitung hari. Hari Kemenangan yang dinanti-nanti segera kita rayakan sebentar lagi. Tawa, canda, sukacita, hingga beragam ucapan selamat Idulfitri sudah mulai memenuhi notifikasi.

Ya, hari ini, periode cuti bersama sudah dimulai. Pegawai kantoran seperti saya sudah diberi kesempatan menjalani cuti. Tujuannya apalagi kalau bukan berkumpul bersama keluarga tercinta untuk merayakan Idulfitri.

Sambil mencari-cari tiket mudik, saya mulai membayangkan kehangatan suasana di rumah. Hari demi hari, rasa rindu mulai merasuki hati. Menanti kalanya bertemu keluarga tercinta.

Bersua keluarga menjadi agenda wajib selama libur Lebaran. Setelah setahun bekerja di Tanah Perantauan, kini saatnya mudik ke kampung halaman. Bertemu Ibu, kakak, hingga keponakan untuk merajut silaturahmi dan bermaaf-maafan.

Lebaran memang selalu memberi kesan tersendiri. Banyak cerita dan kehangatan yang tercipta saat merayakan Hari Kemenangan. Mulai dari bermaaf-maafan, bagi-bagi THR, berbagi cerita, hingga tentu saja menikmati beragam sajian khas Lebaran.

Berkaitan dengan kuliner, ada satu hal yang selalu terpatri dalam memori. Sejak kecil, Ibu selalu menyajikan menu khas keluarga kami: sambil goreng ati. Entah mengapa, kalau melihat makanan yang satu ini, selera makan saya kontan naik tinggi.

Memang, sih, sambal goreng ati bukan satu-satunya menu yang disajikan Ibu. Ada menu lain macam ketupat dan opor ayam. Hanya saja, ketimbang opor ayam, saya pribadi lebih suka sambal goreng ati. Istilah kerennya, lebih sreg di hati.

Jadi, ketika admin Kompasiana menantang peserta kompetisi Diari Ramadan untuk menulis soal “Resep Lebaran Warisan Keluarga”, pikiran saya langsung tertuju ke sambal goreng ati. Tidak ada yang lain lagi.

Bersama Ibu dan kakak. Ibu selalu membuatkan sambal goreng ati untuk sajian Lebaran. Sumber: dokumentasi pribadi.
Bersama Ibu dan kakak. Ibu selalu membuatkan sambal goreng ati untuk sajian Lebaran. Sumber: dokumentasi pribadi.

Sejak dulu, Ibu memang selalu menyiapkan makanan Lebaran seorang diri. Meskipun sekarang sudah banyak aplikasi pesan daring, Ibu selalu bergeming. Saya menduga, Lebaran tahun ini pun akan sama saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun