Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Freelancer

Konsultan manajemen dengan pengalaman membantu berbagai industri/jasa perusahaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tantangan-12: Kepemimpinan Positif - Katalisator bagi Kesuksesan

28 April 2024   09:17 Diperbarui: 28 April 2024   09:22 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tingkat turnover yang tinggi dan rasa ketidakpuasan yang meluas di antara mereka karyawan sering kali bisa menjadi gejala masalah organisasi yang lebih dalam, banyak di antaranya berasal dari gaya kepemimpinan. Untuk menumbuhkan hal positif di lingkungan, mulailah dengan mengakui dan menghargai upaya dan prestasi karyawan Anda. Merayakan keberhasilan tim, dan ketika ada kegagalan, dekati kegagalan tersebut sebagai kesempatan belajar daripada menyalahkan. Dorong ikatan tim melalui pertemuan non-formal, lokakarya, atau bahkan makan siang yang sederhana bersama tim. Periksa secara teratur bersama karyawan Anda untuk memahami tujuan karier mereka dan aspirasi mereka dan lihat bagaimana Anda, sebagai seorang pemimpin, dapat memfasilitasi pertumbuhannya. Berinvestasi dalam pertumbuhan pribadi dan profesional karyawan Anda tidak hanya menguntungkan mereka tetapi juga organisasi secara keseluruhan, yang mengarah pada tenaga kerja yang lebih berkomitmen dan termotivasi.

Tindaklanjut

1. Mulailah Sesi "Berjalan dan Bicara":

Dengan pekerjaan yang bergerak dengan kecepatan satu mil per menit akhir-akhir ini, hal itu sangat mudah untuk dicapai terjebak dalam rapat berturut-turut dan panggilan telepon tanpa akhir. Tapi ketika adalah kali terakhir Anda meluangkan waktu untuk benar-benar terhubung dengan Anda tim di luar tembok kantor? Mulailah sesi "Berjalan dan Bicara", di mana alih-alih duduk di seberang meja, alangkah baiknya Anda dan anggota tim Anda berjalan-jalan bersama. Perubahan sederhana dalam lingkungan ini dapat berdampak signifikan menggeser dinamika percakapan, menjadikannya kurang formal dan lebih jujur. Gerakan fisik mendorong pemikiran yang lebih baik dan suasana santai sering kali mendorong dialog yang lebih terbuka. Ditambah lagi, itu adalah cara yang bagus untuk menunjukkan kepada tim Anda bahwa Anda peduli terhadap kesejahteraan mereka secara fisik dan emosional.

2. Menerapkan "Berbagi Keterampilan":

Setiap orang di tim Anda memiliki keterampilan dan pengalaman unik belum tentu menjadi bagian dari deskripsi pekerjaan mereka. Buat sesi "Berbagi Keterampilan" setiap bulan, di mana anggota tim dapat mengajarkan sesuatu kepada orang lain hal baru. Ini bisa berupa apa saja mulai dari trik coding, tips berbicara di depan umum, bahkan membuat secangkir kopi terbaik! Ini bukan sekedar penambahan keterampilan lain; akan tetapi ini tentang mengenali dan menghargai keragaman bakat dalam tim Anda. Ini menumbuhkan budaya saling menguntungkan, menghormati dan memperkuat gagasan bahwa setiap orang memiliki sesuatu berharga untuk ditawarkan.

3. Luncurkan "Jumat Syukur":

Di tengah hiruk pikuk tenggat waktu dan target, hal itu mudah dilakukan lupakan kemenangan kecil dan orang-orang yang mewujudkannya. Perkenalkan ritual "Jumat Syukur", di mana pada akhir minggu, anggota tim berbagi sesuatu yang mereka syukuri. Ini bisa jadi suatu pencapaian, pelajaran yang dipetik, atau sekadar ungkapan rasa syukur terhadap anggota tim atas bantuan atau sikap positifnya. Ini tindakan sederhana refleksi dan apresiasi menumbuhkan karya positif lingkungan dan mengingatkan semua orang bahwa mereka adalah bagian yang berharga dari tim. Seiring waktu, Anda akan menemukan bahwa investasi waktu yang kecil ini memiliki manfaat efek gabungan pada moral tim dan kebahagiaan secara keseluruhan.

Formulir Rencana Tindakan Penerapan Tantangan-12

Tindaklanjut

Rencana Tindakan Penerapan

1

Mulailah Sesi "Berjalan dan Bicara"

  •    
  •   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun