Noer Ashari
Noer Ashari Operator

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ada Kejanggalan Dalam Tradisi Maaf Memaafkan di Hari Lebaran?

29 April 2023   11:15 Diperbarui: 29 April 2023   11:20 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada Kejanggalan Dalam Tradisi Maaf Memaafkan di Hari Lebaran?
Memakai Busana Baru Ilustrasi IdulFitri (pexels.com/RODNAE Productions)

Memaafkan merupakan hal yang sulit bagi seseorang. Bahkan memaafkan diri sendiri saja sulit. Hal ini karena memaafkan diri sendiri berawal dari introspeksi diri.

Arti memaafkan di KBBI adalah: memberi ampun atas kesalahan dan sebagainya; tidak menganggap salah dan sebagainya lagi.

Sedangkan memaafkan dalam Islam adalah Memaafkan merupakan strategi yang dapat memelihara dan memulihkan hubungan antara manusia, menawarkan sebuah masa depan yang baru dan lebih baik, tidak kembali ke masa lalu, serta mencakup kesabaran tentang apa yang telah terjadi.

Memaafkan memang tidak semudah yang kita kira. Namun, memaafkan adalah suatu hal yang sangat berharga, sehingga bagi orang yang mampu memaafkan dengan ikhlas akan mendapat ganjaran yang luar biasa.

Allah berfirman “Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah” (Q.S Asy-Syura: 40). 

Tradisi di kita adalah pada Hari Raya Idul Fitri, di mana momen tersebut dianggap sebagai waktu yang tepat untuk saling memaafkan.

Namun, terkadang ada rasa tidak nyaman yang dirasakan, mungkin teman-teman juga pernah mengalami hal yang sama dengan yang saya rasakan.

Saya melihat orang-orang saling berpelukan, mencium tangan, dan menangis bersama, dan sebagainya. 

Melihat itu sedikit membuat saya terharu. Namun, ketika saya memperhatikan lingkungan terdekat saya, pasti ada saja orang yang tidak ingin bertemu dengan keluarga, kerabat, atau saudara tertentu karena ada masalah yang belum terselesaikan.

Mungkin sudah bukan rahasia umum lagi bahwa orang-orang di Asia Tenggara cenderung memiliki sifat yang suka menghindari konflik. Karena itu, ketika mereka benar-benar berkonflik, mereka enggan untuk minta maaf atau bertemu langsung. Perasaan enggan tersebut pada akhirnya dipendam dan menjadi bagian dari topeng kita. Namun, masalah yang sebenarnya tidak pernah  terselesaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun