Noer Ashari
Noer Ashari Operator

Operator Madrasah : - Operator data EMIS (Education Management Information System) - Operator data Simpatika Kemenang - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Bukber Itu Harusnya Menyenangkan, Bukan Ajang Pamer atau Paksaan

20 Maret 2025   03:16 Diperbarui: 20 Maret 2025   11:05 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Itu Harusnya Menyenangkan, Bukan Ajang Pamer atau Paksaan
ILUSTRASI Buka Puasa Bersama (Bukber) bersama Teman. | KOMPAS.com/KRISNA DIANTHA AKASSA 

Tidak semua orang bisa atau mau hadir di acara yang, bagi mereka, justru lebih banyak bebannya daripada kesenangannya.

Bagi sebagian orang, bukber bukan hanya sekedar kumpul, tapi juga berarti ketemu lagi dengan orang-orang dari masa lalu—dan tidak semuanya membawa kenangan indah. 

Ada yang pernah dibully di sekolah, ada yang pernah dijauhi tanpa alasan jelas, atau mungkin ada konflik lama yang belum selesai.

Bayangkan, kamu dulu pernah dibully atau dipermalukan sama seseorang, lalu sekarang harus duduk satu meja dan pura-pura akrab? 

Rasanya pasti tidak nyaman. Maka dari itu, banyak yang lebih milih menghindar daripada harus bertemu lagi dengan sosok yang dulu membuat mereka merasa tidak berharga.

Bukber kadang juga berarti keluar uang lebih, terutama kalau tempat yang dipilih cukup fancy atau ada "kewajiban" untuk patungan. 

Bagi yang kondisi finansialnya sedang tidak bagus, ikut bukber bisa jadi beban. Mau menolak karena alasan uang, tapi takut dianggap perhitungan. Mau datang, tapi nanti kepikiran pengeluaran.

Selain itu, ada juga yang lagi dalam fase hidup yang berat, misalnya baru kehilangan pekerjaan, baru mulai cicilan, atau sedang menghadapi masalah keluarga. 

Lagi struggling, eh malah harus ketemu orang-orang yang mungkin tidak mengerti kondisinya. Alih-alih merasa lebih baik, yang ada malah tambah stres.

Salah satu alasan paling umum kenapa orang malas bukber adalah karena obrolannya sering kali berubah jadi sesi compare life achievements. Awalnya ngobrol santai, tiba-tiba ada yang nanya:

- "Udah kerja di mana sekarang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

21 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 19 
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
23 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 5

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 21
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun