Nurul Pratiwi
Nurul Pratiwi Penulis

Penulis dan pengembara kehidupan saya sendiri. Tertarik dengan dunia literasi, jurnalistik, fotografi, psikologi, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Di Bawah LangitMu, Lagu Religi Pengingat Allah Swt Segala Muara

26 Maret 2024   17:39 Diperbarui: 26 Maret 2024   17:41 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opick adalah salah seorang penyanyi religi legendaris yang lagu-lagunya aku suka, mulai dari "Alhamdulillah", "Cahaya Hati", "Bila Waktu Tlah Memanggil" atau versi lain ada yang menulis "Bila Waktu Tlah Berakhir", "Taubat", juga "Di Bawah LangitMu". Ramadan kali ini, aku terngiang-ngiang lagu "Di Bawah LangitMu" yang sering aku putar.  Entah mengapa, aku menangis dibuatnya mendengar lagu ini dan memaknai liriknya. Biasanya, aku tidak seperti itu.

Aku sering memang secara acak memaknai sebuah lagu, baik lagu Indonesia ataupun lagu Internasional. Minggu lalu, aku membuat Instagram Story menggunakan lagu "Di Bawah LangitMu" ini. Jadilah, aku memaknai liriknya. Liriknya memberikan pesan pada penndengarnya bahwa semua makhluk Allah bertasbih dan memuja Allah, dunia ini hanya sementara, dan Allah Swt lah tempat kembali semua makhluk. Jadi, lagu ini cukup menampar manusia-manusia yang sering tenggelam dalam urusan dunia aku rasa, sebab dalam lagu ini menggambarkan bahwa makhluk Allah selain manusia saja itu menyembah Allah, memuji Allah, benar-benar tunduk pada Allah, masa kita yang manusia, diberikan akal, dan khalifah di bumi ini tidak tunduk pada Allah. 

Menurutku, lagu "Di Bawah LangitMu", atau lagu-lagu religi lainnya perlu kita maknai. Bisa jadi itulah perantara kita memperoleh hidayah. Bisa jadi, itulah cara ampuh menurut Allah kita bisa mendekat selalu padaNya.

Berikut sedikit lirik lagu "Di Bawah LangitMu yang terngiang-ngiang olehku Ramadan kali ini.

Hitam putih jalan hidup

Pahit getir warna dunia

Tangis tawa rasa hati

Terluka atau bahagia

Rasa bangga sementara

Setiap duka tak abadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun