Noto Susanto
Noto Susanto Dosen

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Peran Seorang Ibu di Hari Kartini Situasi Puasa H+9

21 April 2021   18:37 Diperbarui: 21 April 2021   18:48 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Seorang Ibu di Hari Kartini Situasi Puasa H+9
Kartini - Sumber:Cermati.com

2.Perempuan Sebagai Pekerja :

Sungguh hebat juga bila seorang perempuan atau ibu yang memiliki pekerjaan diluar aktivitas rutin dirumah seperti baik bekerja menjadi guru, karyawan, perawat, polwan, pejabat pemerintah, dan lain sebagainya.

Meskipun sebagai pekerja diluar rumah tentunya menjadi seorang ibu rumah tangga juga yang mengurusi suami, anak, pekerjaan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. Dengan demikian kehebatan seorang perempuan bisa mengerjakan pekerjaan lain selain menjadi ibu rumah tangga, wanita karir, dan lainnya.

3.Perempuan Sebagai Pemimpin :

Menjadi seorang pemimpin adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan untuk keluarga terutama kaum perempuan yang diberikan kepercayaan menjadi seorang pimpinan baik itu menjadi manager, direktur, menjadi pejabat legislatif, menjadi Wali kota, Bupati, Gubernur, sampai dengan menjadi Menteri.

Hebatnya seorang perempuan bisa menduduki serta mendapatkan jabatan yang strategi tentunya hal menjadi penerus Kartini modern dan Kartini milineal, walaupun setelah sampai di rumah tetap menjadi ibu rumah tangga. Era globalisa saat ini siapapun pemimpinnya baik laki-laki maupun perempuan tidak lah menjadi persoalan, asalkan mampu membuat perubahan yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia.

4.Perempuan Sebagai Pintu Surga :

Pasti kita pernah mendengar bahwa "Surga dibawah telapak kaki Ibu" artinya kita sebagai anak terus berbakti dan menghormati ibu yang kita cintai, sejatinya bahwa do,a seorang ibu membawakan anak-anaknya kesuksesan baik di Dunia maupun di akhirat. Semoga kita semua senantiasa   menghargai baik seorang ibu maupun bapak, karena pada dasarnya kedua orang tua yang selalu berjasa sepanjang masa yang tak terhingga.

Mencari pintu surga yang tentunya ingat kepada Ibu, kondisi anak perantau memang selalu merindukan ibu terutama dalam bulan suci Ramadan yang biasanya selalu bersama-sama baik situasi makan sahur, makan saat buka puasa, situasi lebaran, dan lain sebagainya. Tahun ini kembali tidak bisa bertemu dengan seorang ibu karena peraturan pemerintahan larang mudik karena antisipasi dan pencegahan penularan virus corona.


Dari uraian diatas semoga menjadi rileksasi khusus kepada perempuan di masa akan datang tetap menjadi pejuang yang tangguh dan menjadi wanita hebat dalam semua bidang. Perempuan hebat dunia kuat, tetap mempunyai nilai dan menjaga norma serta etika menjadi seorang perempuan sesuai dengan kodratnya masing-masing.

Dengan demikian dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun