Novi Saptina
Novi Saptina Guru

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengatur Stamina Bekerja saat Berpuasa

21 Mei 2018   18:42 Diperbarui: 21 Mei 2018   18:43 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatur Stamina Bekerja saat Berpuasa
Dokumentasi Pribadi

Ada binatang tertentu yang harus mengasingkan diri tidak berpuasa dengan tidak makan dan minum dalam waktu tertentu  untuk berganti kulitnya menjadi muda lagi ada pula tumbuhan yang harus menahan diri tidak menerima siraman air untuk membawa air dalam tubuhnya untuk manusia. 

Itu semua adalah puasanya tumbuhan dan hewan yang diketahui dan banyak pula yang tidak diketahui yang semua itu juga menjalankan puasa meskipun puasanya itu tidak dalam bulan ramadhan namun mereka menjalankan puasa sebagai makhluk Allah, Tuhan Yang menciptakannya. Mereka tunduk dan patuh pada ketentuan ini tanpa membantah sedikitpun meski penciptaannya tak sesempurna manusia.

Kini manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna diperintahkan oleh Allah untuk berpuasa agar mewujudkan hamba yang taqwa kepadaNya. Masihkah harus mencari-cari segala sesuatu dalam menjalankan perintah ini? Kenapa tidak tunduk dan taat saja menjalankan perintah Tuhannya ini. Berapa banyak kesedihan dan kegembiraan hingga semua harus dicari segalanya untuk membuat ringan menjalankan ibadah?

Bekerja adalah kebahagiaan, karena tidak semua orang bisa bekerja. Berpuasa juga kebahagiaan karena akan mendapatkan banyak hadiah dari Allah yang memerintahkan puasa juga menciptakan manusia. Sudah seharusnya dua masalah itu dibuat bahagia menerimanya. Berupaya untuk bugar dalam berpuasa tidak selamanya orang sama dalam kebanyakan.

Ada yang mampu beli kurma, madu, daging, susu, dan lain-lain. Ada yang tidak mampu untuk membeli semuanya itu untuk membangun tubuhnya hingga bugar selalu dalam berpuasa, namun bahagia menerima semua yang dianugrahkan pada manusia kesehatan, pekerjaan, keluarga, itu yang pantas disyukuri dan diwujudkan dengan taat serta tunduk berpuasa dan berbahagia berpuasa sambil bekerja.

Mengonsumsi makan bergizi mahal dan ditambah dengan olah raga ringan baik saja untuk mensyukuri badannya yang sehat pemberian dari Allah. Saling berbagi dan melihat, bila ada yang membutuhkan, agar puasa mereka yang kurang dari yang lebih  itu bisa mengalami kesamaan dalam berpuasa. Hal-hal yang demikian itu menyuburkan jiwa dan membuat bahagia, dengan bahagia akan menjadi bugar. 

Meskipun harus bekerja, sambil berpuasa tentu Allah yang memerintahkan puasa itu tidak tinggal diam, melihat hambanya yang mempunyai kesungguhan menjalankannya dan bergembira menerimanya. Allah akan berbuat sesuatu untuk selalu men-support agar hambanya mempunyai stamina yang kuat untuk menjalankan perintah berpuasa, sambil bekerja menjalankan roda kehidupan.

Dra. Novi Saptina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun