Nanta
Nanta Penulis

Suka nulis, suka ngeblog, suka jalan-jalan Visit my Blog : www.anantafitri.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Ramadan yang Masih "Kental" di Klaten

9 Mei 2019   11:10 Diperbarui: 9 Mei 2019   11:13 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Ramadan Yang Masih "Kental" Di Klaten

Setiap daerah selalu mempunyai tradisi unik yang masih dilakukan selama Ramadan. Seperti di salah satu kota yang ada di Jawa Tengah, yaitu Klaten. Kota kecil yang terletak di antara Solo dan Jogja ini tentunya masih kental dengan beberapa tradisi saat Ramadan.

Buat Anda yang penasaran, berikut beberapa tradisi yang masih sangat kental di Klaten

Nyadran

Bagi  orang yang tinggal di Jawa tentunya tidak asing dengan istilah ini. Nyadran adalah sebuah tradisi untuk membersikan makam para leluhur. Meski di beberapa daerah tradisi nyadran sudah mulai punah, tapi ternyata di Klaten masih tetap dilestarikan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan saat nyadran antara lain, melakukan kenduri yang kemudian ditutup dengan makan bersama. Yang paling menyenangkan adalah ketika saling bertikar makanan dengan tetangga, maka tak heran jika masih baanyak anak kecil yang ikut tradisi ini.

Setelah selesai makan bersama, maka akan dilanjutkan dengan membersihkan makam para leluhur masing-masing yang dilanjutkan dengan mendoakan arwah para leluhur. Tradisi nyadran biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum puasa.

Padusan

Tradisi ini dilakukan satu hari sebelum puasa. Biasanya tempat yang dituju adalah di umbul atau kolam renang. Wilayah Klaten dan sekitarnya masih kental dengan acara ini karena banyak umbul atatu kolam renang yang masih alami sehingga airnya lebih menyegarkan.

Jika Anda juga tinggal di Klaten, pasti pernah ikut padusan. Tempat di Klaten yang ramai saat padusan antara lain, Umbul Ponggok, Umbul Jolotundo, Umbul Susuhan dan masih banyak lagi. Suasanya sangat ramai karena banyak sanak keluarga dari luar kota yang pulang ke kampung demi mengikuti tradisi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun