Tips Menahan Amarah Ketika Berpuasa
Berpuasa di samping menahan lapar dan haus juga menahan emosi atau amarah. Tetapi seringkali justru karena menahan lapar dan haus maka orang yang sedang berpuasa gampang tersulut emosinya atau gampang marah. Amarah punya dampak negatif baik bagi diri sendiri (misal: membuat tekanan darah naik dan bisa menyebabkan stroke) dan bagi orang lain (sering orang yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran amarah kita)
Berikut beberapa tips untuk mengendalikan emosi atau menahan amarah ketika sedang berpuasa.
Pertama, tariklah napas dalam-dalam ketika emosi sedang memuncak dan akan meledak berupa kemarahan. Ketika sedang marah, napas seseorang biasanya pendek-pendek. Dengan menarik napas dalam-dalam menghirup dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut maka napas akan lebih panjang dan kemarahan akan mereda.
Kedua, berhitung. Jika tingkat kemarahan tidak begitu berat maka hitunglah 1 sampai 10. Tetapi jika tingkat kemarahannya berat maka hitunglah 1 sampai 100. Pada saat marah denyut nadi seseorang akan meningkat dan dengan berhitung denyut nadi seseorang perlahan akan melambat dan kemarahan akan mereda.
Ketiga, Cari kata-kata menyenangkan untuk menenangkan emosi. Kata-kata yang menyenangkan yang diucapkan secara lisan maupun diucapkan dalam hati akan menenangkan emosi. Contoh: "tenang", "saya akan baik-baik saja", "rileks", dan lain-lain.
Keempat, jangan bicara ketika marah. Ketika akan marah tahan dan jangan bicara. Pada saat diam inilah anda akan berpikir kembali untuk marah dan biasanya akan membuat kemarahan mereda.
Kelima, mendengarkan musik. Ketika akan marah cobalah mendengarkan musik yang menenangkan seperti musik klasik. Musik membantu menenangkan situasi hati dan emosi seseorang.
Keenam, melakukan konsultasi dengan spikolog atau psikiater. Jika kemarahan selama beberapa hari tak kunjung mereda maka konsultasilah dengan psikolog atau psikiater. Mereka memamng ahli untuk membantu seseorang yang mengalami masalah emosi antara lain emosi atau perasaan ingin marah yang berlebihan.