Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Konsultan

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Borobudur Candi Budha di Tengah Komunitas Muslim Nusantara

6 Mei 2021   03:16 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:45 4032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Borobudur Candi Budha di Tengah Komunitas Muslim Nusantara
cnnindonesia.com

Sebab Candi ini adalah terbesar di dunia. Saya tertegun dan membenarkan, seandainya semua umat Budha diarahkan ziarah minimal 1 tahun sekali ke Candi Borobudur, maka akan ada puluhan juta wisatawan religi yang mendatangi Candi Borobudur.

Nah, itu baru wonderful Indonesia, di mana venue Budha diproteksi negara dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi antara muslim, Kristian, katolik, hindu, budha, dan lainnya.

Aliran kepercayaan juga yang tidak punya tanah suci, bisa diarahkan ke Borobudur. Wonderful Indonesia, sound of Borobudur, akan menjadi ikonik dan masyhur ke penjuru dunia. Dan dalam bentuk konkret, akan menggerakkan ekonomi rakyat seputar Borobudur termasuk bisnis penerbangan, travel agent, housing dan hotel, restaurant, dan lain sebagainya.

Itulah music yang sebenarnya: tarian toleransi yang mengemuka dan menggerakkan ekonomi kongkret.

Sampai saat ini, pengunjung terbesar Borobudur tetaplah masyarakat local yang kebanyakan adalah muslim. Belum didesain sebagai objek religi meskipun kadang ketika peringatan Waisyak, ada juga yang menjalankan prosesi di Borobudur. 

Namun hanya satu dua orang saja, bukan massal dengan jumlah ratusan ribu atau bahkan jutaan sebagaimana orang berhaji di Mekah Arab Saudi bagi muslim.

Namun tantangan tersendiri sekarang, bagaiamana menggerakkan wonderful Borobudur dengan ketat protocol kesehatan. Pasti harus bisa.... Mengapa tidak?

Majulah Borobudur, majulah negaraku dengan keragaman yang menyatu dan toleransi yang semakin tinggi. (6.05.2021/Endepe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun