Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Guru

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Demi Sajian Lebaran, Begini Suka dan Duka Para Ibu di Dapur

28 Maret 2025   08:00 Diperbarui: 30 Maret 2025   10:10 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demi Sajian Lebaran, Begini Suka dan Duka Para Ibu di Dapur
Ilustrasi menyiapkan berbuka puasa. (Sumber: SHUTTERSTOCK/DOTSHOCK via kompas.com)

Semua perjuangan itu terbayar ketika hidangan tersaji di meja makan dan dinikmati oleh keluarga. Rasa capek hilang begitu melihat keluarga dan anak-anak lahap makan dan suami memuji hidangan tersebut. Bahagia dan bangga rasanya.

Berbagai Insiden Tak Terduga di Dapur Jelang Lebaran

Lebaran tak hanya penuh kehangatan, tetapi juga cerita unik di dapur. Banyak ibu yang mengalami kejadian tak terduga saat memasak, dari gas habis di saat genting hingga bumbu yang tertukar.

Ilustrasi Memasak (Sumber: freepik.com)
Ilustrasi Memasak (Sumber: freepik.com)

Tahun lalu, saya pernah salah masukkan garam terlalu banyak ke dalam opor ayam. Akhirnya harus diakali dengan menambahkan santan lebih banyak. 

Selain itu saya juga pernah mengalami momen panik ketika kue yang saya buat di malam takbir tidak kunjung matang. Saya baru sadar kalau oven saya mati di tengah jalan. Akhirnya harus ulang dari awal dan kue pun tidak mengembang sempurna.

Momen memasak bersama jelang lebaran juga menjadi momen bagi kami para kakak adik memasak bersama. Dari berbagi tugas sampai berbagi cerita membuat waktu terasa begitu cepat berlalu.

Manfaat Psikologis di Balik Memasak Hidangan Lebaran

Meski penuh tantangan, memasak untuk Lebaran juga memberikan manfaat psikologis bagi para ibu. Proses ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk ekspresi kasih sayang dan momen untuk meningkatkan kebersamaan. Berikut beberapa manfaat psikologis memasak bagi para ibu:

1. Mempererat hubungan keluarga.
Memasak bersama keluarga, suami atau anak-anak bisa menjadi momen berkualitas yang memperkuat ikatan emosional dalam keluarga. Anak-anak yang dilibatkan juga belajar menghargai usaha ibu dan memahami tradisi keluarga. 

2. Meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan diri. Melihat makanan hasil olahan sendiri dinikmati oleh orang-orang tercinta memberikan kepuasan batin yang luar biasa. Ini menjadi bentuk penghargaan terhadap usaha dan kerja keras yang telah dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun