NUNUNG NURCHAYATUN
NUNUNG NURCHAYATUN Guru

Saya menyukai kegiatan membaca dan menulis. Membaca bagi saya menambah wawasan dan mengasah sensitifitas rasa. Menulis tidak kalah serunya, membuat goresan sejarah dengan rangkaian kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berbagi Menumbuhkan Rasa Empati

23 Maret 2024   22:40 Diperbarui: 23 Maret 2024   22:52 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi Menumbuhkan Rasa Empati
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana amal kebaikan di lipat gandakan. Tidak hanya yang wajib, banyak dari kita melakukan ibadah sunah untuk menyempurnakan dan memaksimalkan pahala  seperti yang terdapat pada hadist,

" Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya." (HR. Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha'ifah no. 870).

Bulan Ramadhan dipenuhi dengan kebaikan, mulai dari bangun sahur, shalat malam, tarawih, bahkan hal yang  dianggap sepele ternyata hal tersebut bernilai pahala yaitu memberi makan orang yang sedang berpuasa. Hal ini dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah sebagai ajang berbagi kepada sesama dan pembelajaran.

Ketika waktu mendekati berbuka kisaran jam 17.30 dibeberapa titik di pinggir jalan. beberapa anak anak sekolah dasar membagi-bagikan takjil.  Ada rasa  bahagia terpancar dari wajah mereka. 

Anak-anak sekolah  membagi-bagikan takjil kepada orang-orang yang menjelang magrib  masih berada di jalan. Mereka banyak melihat, dari apa yang mereka lihat menjadi sebuah pengalaman dan pembelajaran untuk lebih  bersyukur dalam hidup. Karena mereka bertemu beragam macam manusia, ada tukang ojek, orang pulang kerja, pejalan kaki, dan bahkan tunawisma. Hal ini membangun rasa empati dan peduli kepada sesama.

Semoga pembiasaan baik selama bulan Ramadhan  membekas di hati anak-anak menjadikan bulan puasa lebih bermakna. 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun