Menyentuh Hati
Beberapa kali keluar rumah di sore hari saat Ramadan ini, terlihat sesuatu yang sangat menyentuh hati. Seorang perempuan bersama anaknya menarik gerobak kayu dalam kondisi terlihat letih . Di dalamnya berisi barang rongsokan berbagai jenis. Usia yang sudah udzur, tangan yang sudah mulai keriput dan mata yang sudah tidak begitu jelas memandang , masih setia menyosori jalanan kota yang berdebu. Mengais rupiah melalui barang buangan yang katanya sudah tidak terpakai dan tidak berharga lagi.
Pemandangan ini tentu semakin menambah rasa haru siapapun yang melihatnya apalagi jika anak kecilnya juga turut serta. Yah sore hari merupakan waktunya para aghniya', dermawan membagi2kan ta'jil. Di pinggir2 jalan di beberapa titik kadang di jumpai hal itu. Ada yang berupa nasi kotak, kolak, bubur, jajanan ataupun minuman. Dan pemulung yang lewat saat itu, tentu mendapatkan jatah yang pastinya sangat dibutuhkan.Jadi teringat cerita teman .
Saat kami istirahat sejenak sesudah salat duhur, teman cerita kalau dirinya sesekali pesan nasi bungkus kepada langganannya. Sore hari giliran suaminya dibantu menantunya berkeliling kota. Saat ditanyakan kenapa tidak mangkal di suatu titik saja biar tidak keliling ? maka si teman ini menjawab karena mencari sasaran yang tepat dan sangat membutuhkan, diantaranya para pemulung .
Memberikan kebahagiaan termasuk memberikan makanan kepada orang lain sangat besar pahalanya di hadapan Allah. Karena makan termasuk kebutuhan primer yang dengannya seseorang bisa mengembalikan tenaganya kembali dan bisa bertahan hidup . Apalagi dilakukan di bulan Ramadan.
Tentu pahalanya semakin berlipat. Karena bagi orang yang berpuasa, berbuka merupakan sesuatu yang di tunggu2 dan sangat membahagiakan. Karena kebahagiaan bagi orang yang berpuasa itu yakni saat berbuka dan saat bertemu Tuhannya kelak.
Dijelaskan bahwa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala puasa orang yang diberikannya itu tanpa mengurangi pahala puasa orang yang memberi. Karenanya beruntunglah mereka yang memiliki keleluasaan rezeki untuk kemudian berbagi dengan orang lain. Mereka inilah salah satu golongan orang yang dirindukan surga . Bulan Ramadan bulan kasih sayang. Melalui penempaan puasa.
Ramadan, sifat empati kepada sesama akan muncul. Rasa lapar yang selama ini dirasakan, akan memberikan pemikiran bahwa mereka yang lapar dahaga selama satu bulan ini tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan kondisi fakir miskin yang nyaris setiap hari dirasakannya. Apalagi jika ingat sejarah saat Fatimah putri Rosululloh mengeluh lapar kepada Nabi Muhammad, maka saat itu juga Nabi Muhammad menunjukan perutnya yang diganjal dengan batu. Tujuannya adalah untuk menahan lapar yang memang sudah beberapa hari tidak makan.Subhanalloh