nur aisah
nur aisah Guru

seorang guru yang memiliki motto belajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Asyik Hati Senang

20 April 2023   20:42 Diperbarui: 20 April 2023   20:48 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Asyik Hati Senang
metrotvnews.com

Fenomena mudik hari raya sangat asyik untuk di bahas.

Tulisan ini terinspirasi saat pagi hari nonton TV nasional. Dari satu Chanel ke Chanel lain isinya nyaris sama tentang kondisi jalan yang terpantau sangat ramai akibat puncak arus mudik. 

Berbagai jenis kendaraan tumplek blek di jalan berpacu berdesakan merayap untuk sebuah tujuan yang sama. Terbayang  tanah kelahiran yang siap menyambut kehadirannya.

Kaum muslimin  bersuka cita bersama menyambut hari raya idul Fitri. Para pemudik berbondong2 meninggalkan kota tempat mengais rezeki menuju kampung halaman. Tak peduli panas terik  atau sulitnya medan  di jalanan karena bawaan yang banyak terutama bagi yang pake sepeda motor. Belum lagi anak dan isteri di boncengan belakang. 

Oh ya ada juga kejadian lucu yakni isteri yang di boncengnya tertinggal di suatu tempat istirahat,  dan teringat setelah 2 jam. Otomatis kembali lagi menjemput isterinya.  He.. . ada2 aja. Bagi yang menggunakan mobil, rest area menjadi pilihan mereka untuk istirahat. 

Di sana para pemudik melepaskan lelahnya untuk beberapa saat. Karena banyaknya pemudik yang istirahat  mengakibatkan halaman rest area penuh melebihi kuota. Karenanya diharapkan agar istirahat seperlunya saja supaya bergantian dengan kendaraan yang lain.

Daya magnet kampung halaman  masih tetap menjadi primadona saat merayakan hari raya. Tentu bukan tanpa alasan.Di ibu kota mereka hanyalah orang asing ada yang sebatang kara. Datang ke sana demi sesuap nasi bahkan   sebongkah berlian.

Teringat saat covid 19 melanda. Ada yang tetap nekad pulang kampung walaupun larangan sudah diberlakukan. Berbagai cara di lakukan demi sebuah kebersamaan.Apalagi saat kondisi sudah aman seperti ini. Ghiroh berkumpul bersama keluarga tentulah sangat tinggi. Mungkin ketentraman, ketenangan  hati dan suasana syahdu akan lebih terasa. Terlebih  jika orang tua masih ada. 

Moment inilah dirasa tepat dalam menunjukan baktinya kepada mereka setelah sekian lama tidak bertemu. Kesempatan meminta maaf atas segala salah dan khilaf, kesempatan berkeliling bersilaturrahmi ke sanak saudara. Kesempatan bertemu dengan saudara jauh yang biasanya datang pada moment Akbar ini.

Mengadu nasib mencari penghidupan yang layak adalah sunnatullah. Di mana pun bumi terhampar di situ manusia bisa bahu membahu menjemput rezeki Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun