Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mahasiswa

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Memaknai Ramadan: Bulan Penuh Berkah dan Ketakwaan

13 April 2023   11:08 Diperbarui: 13 April 2023   11:10 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Ramadan: Bulan Penuh Berkah dan Ketakwaan
ilustrasi Ramadan oleh pexels.com karya khats cassim

Selama puasa di bulan Ramadan ini mengajarkan untuk disiplin tidak makan dan minum, mengontrol emosu dan disiplin saat imsak dan buka puasa serta sholat. 

Puasa untuk membangun budaya disiplin dengan menyegerakan buka puasa ketika adzan dikumandangkan dan tidak mengulur waktu untuk buka puasa. 

Melakukan zakat dan sedekah 

Bulan Ramadan dapat kita jadikan sebagai momen yang tepat untuk menunaikan zakat dan memberikan sedekah kepada sesama. 

Zakat sebagai kewajiban bagi setiap umat Muslim yang mampu dan dapat membersihkan diri dengan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. 

Sedekah sebagai bentuk rasa peduli kita kepada sesama manusia dan bisa kita lakukan kapan saja, apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah dan berlimpah pahala. 

Kesimpulannya, memaknai Ramadan sebagai momen yang penuh berkah dan meningkatkan ketakwaan kita sebagai umat Muslim kepada Allah SWT serta sebagai ajang untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas. Semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan di tahun depan dan Allah SWT senantiasa memberi berkah untuk kita semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun