Cerita Ramadhanku dengan Target di Tahun 2024
Alhamdulilah, tahun ini masih diberikan berkah umur dapat bertemu dengan bulan Ramadhan serta menjalankan puasa dalam keadaan sehat. Namun, ini adalah tahun kedua ku menjalankan puasa di tempat perantauan. Tempat dimana aku menempuh S2 ku, dengan berbagai proses dan tantangannya.. Yaaaa tau lah ya ..... kalo posisi masih menjadi mahasiswi dengan latar belakang keluarga sederhana pastinya uang saku pas pas an wkwkwkwk.... Namun SEHAT adalah koentji!
Memutuskan untuk tinggal di kos yang berdekatan dengan masjid besar merupakan pilihan tepat, selain selalu diingatkan untuk ibadah (suara adzan) juga mempermudah akses penjemput rejeki pada bulan Ramadhan (BUKBER GRATIS) yang disediakan di masjid dari warga sekitar hihihihi....
Tak hanya itu, bulan Ramadhan di kota perantauan, selain tenang dengan urusan perut tak lupa juga selalu reminder
1.Perbaiki Sholat 5 Waktu
Sholat adalah tiang agama, setiap waktu aku selalu berupaya memperbaiki sholat 5 waktu ini dengan segala alasan manusiawiku. Sibuk ini sibuk itu, khilaf ini khilaf itu yang terkadang masih bisa ditunda demi melaksanakan sholat terlebih dahulu. Astagfirullah! Semoga dimudahkan ..Aamiin
2.Istiqomah Sholat Tarawih
Namanya juga mahasiswa ya ..... apalagi di kota perantauan, pinginnya tau sana sini. Istilah ngabuburit dan BUKBER Komunitas selalu jadi trend. Tahun ini, benar-benar harus bisa istiqomah sholat tarawih di masjid alasan manusiawinya biar dapet kuliner gratis di masjid wkwkwkwk Astaghfirullah! Atas ridho Allah semoga lebih diluruskan niatnya..Aamiin
3.Membaca Al Qur'an
Bulan ramadhan ini kuniatkan istiqomah baca 5 surat utama dalam alqur'an yaitu Yaa siin (ba'da Magrib), Muzammil (ba'da Subuh), Al Mulk (ba'da Isya), Al Waqiah (ba'da Ashar) dan Ad Dukhon (ba'da Dhuhur). Selain itu, melanjutkan Juz tahun lalu yang belum juga khatam . Semoga ramadhan kali bisa selesai hingga juz 30 Aamiin...
4.Membaca Wirid
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
