Nurlaeli Mutamariah
Nurlaeli Mutamariah Guru

Penulis pemula, ingin mencoba dan mencoba sesuatu yang baru...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Preman Pensiun", FTV yang Kental Solidaritas

9 Mei 2020   12:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   12:26 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Preman Pensiun", FTV yang Kental Solidaritas
Sumber Gambar: IG @mnc_picture

Preman Pensiun merupakan film televisi yang tayang di RCTI, di samping Preman Pensiun The Movies. Film ini bercerita tentang komunitas manusia yang memutuskan pensiun dari dunia preman. Komunitas ini dipimpin oleh Muslihat (Kang Mus) yang diangkat seniornya Kang Bahar sebelum meninggal dunia.

Setelah pensiun Kang Mus beralih profesi menjadi pebisnis yang diikuti oleh seluruh anak buahnya mencari pekerjaan bisnis lain yang lebih baik. Di film ini, seluruh preman yang kemudian menjadi mantan preman memiliki hati nurani yang baik. Kesetiakawanan mereka sangat kental. Mereka sudah menjadi keluarga yang solid. Film ini dikemas sedemikian rupa untuk menjadi tontonan yang menarik karena sarat akan amanat yang bernilai moral tinggi.

Pada awal Ramadan tahun ini, mulai 27 April 2020, Preman Pensiun kembali hadir menemui penggemarnya pada program sahur di RCTI. Masih seputar mantan-mantan preman dengan berbagai persoalan mereka. Juga diselingi perjalannan hidup copet-copet yang berkeliaran di Bandung. Hari ini Sabtu, 9 Mei 2020 Preman Pensiun hadir pukul 04.00 Subuh pada episode ke-16.

Yang unik dari FTV ini adalah penggunaan Bahasa Indonesia dengan logat Sunda Bandung yang sangat kental yang kadang-kadang diselipi Bahasa Sunda sehingga menjadi lucu terdengar. Lucu karena saya mengerti, saya orang Jawa Barat yang sehari-hari berkomunikasi menggunakan Bahasa Sunda. FTV ini selalu dinanti setiap hari oleh keluarga saya.

Menjadi lebih spesial FTV ini karena tokoh-tokohnya yang punya karakter-karakter kuat dan film ini menampilkan kehidupan-kehidupan sederhana yang memang sesuai kenyataan, tidak menjual mimpi, tidak menampilkan kemewahan-kemewahan yang membuat orang cemburu, apalagi situasi seperti sekarang ini. Tokoh-tokoh mantan preman sudah sesuai dengan penampilannya, mereka pandai berakting yang seperti benar-benar preman yang kehidupannya keras.

Untuk pemeran copet juga disajikan dengan tokoh copet yang punya hati nurani yang karakternya sebetulnya baik juga. Tokoh copet tidak diperankan dengan karakter kejam.

Menurut saya, FTV Preman Pensiun secara keseluruhan kental akan solidaritas atau kekeluargaannya tinggi dan rasa persaudaraannya solid. Ini yang menarik dari film tersebut. Dari episode ke episode menceritakan solidaritas yang tinggi. Pantas film ini digemari dan dinanti kehadirannya.

Untuk membuktikan film ini tinggi solidaritasnya, saya ulas Preman Pensiun episode 15 yang tayang di RCTI pukul 04.00 dini hari Jumat, 8 Mei 2020. Secara ringkas saja.

Sumber Video: RCTI +         Youtube

Ketika Murat (Mang Murat) curhat kepada keponakannya Tazlim bahwa dia tertipu oleh calo penjual tanah di Lembang yaitu Darsa, Tazlim langsung merespon dan dia ingin membantu mamangnya itu untuk mencarikan penipu beserta Mawardi (keponakan Pipit). Murat menyetujui walaupun sebenarnya pekerjaannya bisa dia lakukan, tetapi untuk menghargai keponakannya Murat setuju.

Tokoh Ubed mantan copet yang sudah menjadi tukang cilok dan usahanya maju, memberikan kesempatan kepada Mira (copet yang ingin alih profesi) untuk membantu Ubed berjualan cilok. Mira tidak sanggup berjualan sendiri karena tidak punya modal. Ubed merasa kasihan melihat Mira yang nasibnya sama dengan dia ingin melepaskan diri dari cengkraman bos copet, yaitu Saep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun