Biar Tidak Mudik, Tetap Seru
Suara takbir menggema, menyuarakan kebesaran Allah, pemilik semesta. Menandakan berakhirnya bulan Ramadhan berganti dengan hari Raya Idul Fitri.
Bahagia? Senang? Tentunya. Meskipun ada sedih terbersit karena berpisah dengan bulan penuh berkah, Ramadhan Kareem. Tapi mau gimana, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itu hukum alam yang tak terbantahkan.
Gimana menyambut lebaran yang meriah ini? Apa yang membuat senang ? Apa karena kita telah meraih kemenangan? Menyelesaikan satu bulan berpuasa Ramadhan? Of course, salah satunya.
Masa cuman itu ? Enggak kan? Apa karena semuanya baru kalau menjelang lebaran ? Gotcha ! Ketahuan. Itu salah duanya.
Salah satu, salah dua, lalu Apa yang salah tiganya ? Berkumpul dengan orang tua dan saudara di kampung halaman ? Exactly !
Hmm... ngomong-ngomong soal kumpul-kumpul dengan saudara, kita punya cerita lain loh. Nggak perlu jauh-jauh mudik, nggak perlu repot persiapan ini itu, dll., karena kita mudiknya cuma by foot alias jalan kaki sudah sampai di rumah tempat kelahiran.
Kok bisa begitu? Bisalah. Dari baby sampai menjadi seorang yang kini punya baby, kita tetap stand by di rumah. Mungkin tinggal jauh dari rumah sewaktu kuliah saja. Itupun setiap satu atau dua minggu juga pulang.
Sekarang, meski sudah tinggal di rumah sendiri, tetap berada di lingkungan rumah orang tua. Jadi satu lingkungan dengan keluarga. Kerja ? Alhamdulillah juga tetap di tempat kelahiran. So, waktu lebaran begini mudiknya nggak ribet, nggak perlu susah, kalau boleh di bilang nggak harus mudik, lha rumahnya tetap di situ.
Rumah jadi satu lingkungan keluarga, gimana rasanya ? Ada suka ada duka. Mungkin lebih banyak sukanya ya. Karena ada yang saling menjaga rumah. Kalau punya anak kecil, lagi libur sekolah sementara ditinggal kerja, juga tinggal di titipkan saja. Kalau lagi malas masak, bisa nitip masak juga. Intinya ada saudara dan orang tua tempat berbagi cerita suka dan duka. Everyday.
Lebaran atau enggak tetap bisa ketemu dan berkumpul. Kalau hari biasa mungkin kumpul satu minggu sekali, waktu sama-sama libur kerja. Tapi waktu lebaran begini, semua libur jadi bisa berkumpul tiap hari. Tetap seru kan? Nah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan ?
Selamat hari raya Idul Fitri.
Mohon maaf lahir dan batin.