Anisah Muzammil
Anisah Muzammil Editor

Penulis lepas/Editor/Mentor Ibu rumah tangga, 4 anak Penulis buku Jemuran Putus www.instagram.com/anisah_muzammil www.facebook.com/anisah.muzammil

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Beretika di Tempat Wisata

17 April 2023   15:12 Diperbarui: 17 April 2023   15:14 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beretika di Tempat Wisata
Kawasan Gunung Bromo (dok. pribadi)

4. Tidak Merusak Lingkungan

Menjaga keberadaan flora dan fauna setempat dengan tidak menganggu atau merusak habitat hewan di kawasan tersebut. Tidak mengambil batu-batu dari tempat sesaji di lokasi persembahan. Tidak memetik bunga tanpa izin. Tidak mengambil atau merusak benda-benda yang merupakan peralatan milik pemerintah yang berada di kawasan Gunung Bromo.

Namun, tak jarang malah penduduk lokal yang merusak alam dengan memetik bunga edelweis di sekitar Gunung Bromo dan menghiasnya dengan berbagai warna untuk dijual sebagai cinderamata. Perlu diketahui kegiatan memetik bunga edelweis sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak lingkungan alam dan bisa mengancam kelangsungan hidup spesies bunga edelweis itu sendiri. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh penduduk lokal, tetapi juga pengunjung.

5. Menjaga Keamanan dan Keselamatan

Mematuhi aturan dan petunjuk dari pihak yang berwenang, misalnya tidak mendekati bibir kawah, apalagi jika gunung berapi di kawasan tersebut berstatus aktif. Menghindari aktivitas berbahaya, misalnya melakukan swafoto di tebing kawah yang rawan longsor, atau bahkan turun ke dasar kawah. Mendekati sumber bualan kawah dan berlama-lama terkena paparan gas vulkanik.  

6. Menjaga Adat dan Budaya Setempat

Menghormati adat dan kebiasaan masyarakat pada daerah tersebut, misalnya tidak berpakaian yang menampilkan aurat. Tidak merokok di area suci. Tidak menghina persembahan atau kepercayaan yang diyakini masyarakat setempat.

Resto di kawasan Gunung Bromo (dok. pribadi)
Resto di kawasan Gunung Bromo (dok. pribadi)
7. Mendukung Perekonomian Lokal

Sebaiknya wisatawan memilih untuk membeli produk-produk lokal dari lapak-lapak dagang yang dikelola oleh  masyarakat setempat agar bisa membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Kisaran harga dari barang yang dijual di sana memang tidak murah, tetapi juga tidak bisa dibilang mahal. Sayangnya banyak produk-produk buatan lokal yang diolah secara asal-asalan sehingga menghasilkan desain dan kualitas yang kurang baik.

Dengan menerapkan sustainable dan responsible travel, kita dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan, budaya, dan keanekaragaman hayati di kawasan Gunung Bromo, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi sekitar. Hal tersebut tidak hanya cukup dengan peran serta pengunjung, tetapi juga perlu peran serta pengelola wisata, petugas berwenang, dan tentu saja masyarakat setempat.

Jika semua pihak dapat bekerja sama dengan baik, keindahan pemandangan alam yang ada di Indonesia tidak hanya akan jadi cerita untuk anak cucu kelak dan akan bisa dinikmati sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun