Nurul Fitriana
Nurul Fitriana Penulis

Jika suara tak bisa sampai, maka tuangkan saja lewat tulisan. Siapa tahu akan dibaca.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Lebaran Gaya Baru

24 Mei 2020   11:55 Diperbarui: 24 Mei 2020   11:48 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Gaya Baru
Ilustrasi salam-salam lebaran | sumber: halodoc.com

Tidak terasa ya kita sudah sampai di hari kemenangan. Tidak terasa satu bulan Ramadhan berlalu, padahal rasanya baru kemarin. Ya begitulah, waktu memang secepat itu. 

Hari ini aku dan keluarga merayakan lebaran di perantauan. Tidak di kampung halaman. Apa boleh buat, aku hanya bisa mematuhinya karena tentu masih sayang nyawa.

Meski ada beberapa wilayah yang tak mengadakan solat ied di masjid, tapi Alhamdulillah aku bisa solat ied tadi di masjid. Tetap kok, dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, penyemprotan desinfektan, dan diberi hand sanitizer sebelum masuk masjid.

Aku mau kasitahu, kalau ini pertama kalinya aku solat pakai masker. Sumpah, itu engap banget hehe. Mungkin karena aku juga gak terbiasa pakai masker.

Selesai solat ied, lagi, ini adalah momen pertama kalinya aku gak keliling silaturahmi dengan tetangga, salam-salaman dan bercipika-cipiki ria.

Kini aku dikurung tanpa jeruji besi. Ditahan tanpa polisi. Beginilah aku dan keluarga yang langsung saja menyantap ketupat lebaran. Salam sapa dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman hanya dengan virtual. Semua ini karena pandemi yang masih betah melanda negeri.

Aku denger-denger WHO pernah menyatakan bahwa corona takkan bisa hilang. Artinya dunia ini akan hidup dengan gaya normal baru. Lalu, apakah akan selamanya lebaran dengan cara seperti ini? 

Keluar rumah pakai masker dan tak bersalam-salaman. Kita akan hidup hanya menyentuh diri sendiri dan keluarga di rumah, tanpa bersentuhan dengan siapapun. Apa kalian bisa membayangkan?

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

Nurul Fitriana

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun