Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar
KOJIMA, Alternatif Sahur Sehat Tanpa Kantuk
Jintan hitam telah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat dan rempah (Salem, 2005). Tanaman ini memiliki kemampuan antivirus, antifungi, antibakteri, anti hipertensi dan antiparasit. Biji jinten yang sudah matang mengandung 21% protein, 35% karbohidrat, dan 35-38% minyak dan lemak. Selain itu, ekstrak jintan hitam juga terbukti mampu meningkatkan sistem imun non-spesifik dan spesifik. Hal ini disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
c. Madu
Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Muhammad SAW bahwa madu dapat menyembuhkan manusia dari berbagai macam penyakit. Madu digambarkan di dalam Al-Quran sebagai sumber penyembuhan:
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,' kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (Quran Surat An-Nahl Ayat 68-69)
3. Harga bersahabat
Harga Kojima beraneka ragam sesuai dengan kemasannya. Mulai dari kemasan sachet seharga dua puluh lima ribu rupiah sampai harga kemasan botol dengan harga kisaran tujuh puluh lima ribu rupiah di tempat saya tinggal.
Jadi, tak ada salahnya mengonsumsi Kojima yang mengandung bahan-bahan berkhasiat dan kaya akan manfaat. Bagi saya, Kojima menjadi salah satu pilihan yang cocok dikonsumsi di bulan Ramadan terutama sebagai alternatif pencegah kantuk selepas sahur.
Selamat mencoba Kojima !
Semoga bermanfaat.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
