ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX
Kelakuan Kocak "Warga +62" Saat Mudik Lebaran
Solusi: Koordinasi dengan pengamanan setempat, misalnya petugas keamanan komplek, atau minimal minta bantu tetangga kiri kanan, depan belakang untuk memantau. Makanya penting sikap harmonis dengan tetangga.
Keempat, rawan kecelakaan. Meningkatnya jumlah pemudik sayangnya suka berbanding lurus dengan jumlah kecelakaan. Banyak banget imbauan untuk nggak mudik pakai motor. Atau motornya diangkut pake jasa pengiriman barang karena angka kematian pemudik kendaraan roda dua ini sangat besar.
Solusi: Selalu berhati-hati saat berkendara. Jangan memaksakan diri kalau lelah. Ingat, keluarga di rumah menanti.
Kelima, harus menentukan skala prioritas. Tentang apapun. Dari berapa lama waktu mudik, berapa banyak barang yang harus dibawa dsb. Sebagai budak koorporasi yang cutinya terbatas mesti tahu diri yekan. Apalagi buat ASN. Jangan sampe mudiknya molor dan gak masuk kerja di hari pertama. Dosa!
Solusi: Harus berani kejam sama jadwal yang ditetapkan. Jangan sampai merugikan banyak orang.
Kelakuan Netijen +62
Nah yang ini beda lagi. Setiap tahun, adaaaa aja kisah kocak netizen/warganet yang melaporkan berapa serunya mudik lebaran di Indonesia. Diantaranya yang dilakukan oleh para pemudik yang mudik dengan kendaraan roda dua seperti ini.
Dengan sengaja, mereka menempelkan tulisan di bagian belakang tubuh mereka. Tulisannya kocak-kocak, dan lumayan bikin yang baca gak ngantuk hahaha. Selain itu kisah mudik khas Indonesia adaaa aja di setiap musim lebaran. Misalnya saja,pemudik yang nggak sengaja meninggalkan anak seperti ini. Klik ini untuk berita lengkapnya.