Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sebuah Awalan Baru di Akhir Ramadan

5 Juni 2019   05:13 Diperbarui: 5 Juni 2019   05:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Awalan Baru di Akhir Ramadan
Source image: eramuslim.com

"Perasaan baru kemarin puasa, eh tahu-tahu udah lebaran aja."

Gimana? Apakah saya nggak sendirian merasakan hal itu? Hmm, saya kira, hampir semua orang pasti berfikiran yang sama. Pun, ketika hari pertama puasa, saya juga ngebatin, "ini gak kerasa nanti puasanya. Tahu-tahu udah lebaran aja." Dan, sebagaimana tahun-tahun lalu, pasti ada penyesalan karena merasa menyia-nyiakan Ramadan ini. Karena, tahun depan belum tentu bisa menjumpai, kan? Hiks.

Saya pribadi berusaha menjalankan ibadah dengan baik. Alhamdulillah puasa full. Sederhana, tapi mengingat banyak kerabat yang saya kenal baik tidak dapat menjalankan puasa (karena sakit, atau emang karena nggak mau), saya bersyukur sejak kecil sudah diajarkan/dilatih berpuasa oleh orang tua.

BACA JUGA: Om, Tukang Demo Itu Berpuasa Tidak? Kok Marah-marah?

Rajut Lagi Tenun Kebangsaan

Ramadan tahun ini spesial karena bertepatan dengan kontestasi politik. Ntah ya, sejak 2014 rasanya politik Indonesia ini kian memanas. Saya pribadi, banyak unfollow teman karena gerah dengan status-statusnya di sosial media. Tadinya, saya pikir setelah pemilu 2014 selesai, kami bisa kembali berkomunikasi.

Nyatanya? Sampai sekarang masih saja. Pun ketika pemilu 2019 berlangsung, sikapnya makin menjadi-jadi. Beberapa bahkan sampai saya unfriend dan blok. Toh saya berhak menjaga kewarasan diri saja juga kan? Ketimbang saya ngomel, misuh-misuh dan kadang suka gatal juga mau menanggapi, mending saya hide sekalian biar saya nggak lihat.

Pimpinan bisa akur, rakyat juga dong. Sumber kompas.com
Pimpinan bisa akur, rakyat juga dong. Sumber kompas.com

BACA JUGA: Puasa Bermedia Sosial Saat Ramadan? Apa Bisa?

Puncaknya, saat demonstrasi 22 Mei lalu, saya sedih banget, di tengah bulan Ramadan, eh aksi kekerasan masih saja ada. Belum lagi fitnah-fitnah yang bertebaran dan mengakibatkan beberapa orang harus mempertanggungjawabkan hoax yang dia buat. Susah memang jika kebencian sudah mengakar, gak bisa mikir panjang lagi.

Nah makanya, di momen yang fitri ini, semoga menjadi awalan yang baru. Ramadan memang sudah berakhir, dan ke depan kita harus saling memaafkan. Tentu saja dengan menyadari bahwa secuil apapun upaya yang dapat kita lakukan untuk kembali merajut kesatuan, maka itu akan berdampak besar bagi bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun