Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pengalaman Terkena Nyeri Lutut Saat Ramadan

28 April 2020   16:03 Diperbarui: 28 April 2020   16:09 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Terkena Nyeri Lutut Saat Ramadan
Source image: Kompas.com

Makanan sehat. Source image: kompas.com
Makanan sehat. Source image: kompas.com
Nah, nyeri otot ini bisa terjadi karena kolesterol tinggi. Plak di pembuluh darah yang muncul sebagai dampak dari tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.

Nah ini yang bikin penderita kolesterol tinggi jadi mudah terasa lelah. Selain itu, penumpukan plak yang terjadi di pembuluh darah di kaki dapat menyebabkan terasa berat, nyeri bahkan perih seperti terbakar.

Makanya saya makin ketat menjaga makanan. Tapi ya gimana ya, ibu saya itu kalau Ramadan gini sajian makanannya dobel. Makanan berat begitu bedug, dan makanan setengah berat setelah tarawih. Kalau gak dimakan kan kasihan ya, udah capek-capek dimasak --alasan haha. Jadi ya udah, paling saya jaga porsinya aja.

Olahraga Euy!

Duh ini nih yang berat. Tapi ya, saya berusaha untuk olahraga lagi walaupun yang ringan. Saya mau coba lagi yoga dan freelatic. Di Ramadan terdahulu saya cukup rutin Yoga di saat sahur. Dan freelatic di saat mendekati berbuka puasa. Walaupun mungkin masih belum maksimal olahraganya, yang penting saya bergerak dan sendi-sendi ikutan aktif sehingga nggak kaku dan tiba-tiba nyeri.

* * *

Oke, saya rasa itu saja yang saya lakukan saat terkena nyeri sendi lutut. Sejauh ini saya belum mencoba ramuan herbal dsb karena tak lama, setelah diolesi minyak/balsem dan dipijat, langsung reda nyerinya. Jika nyeri berlanjut sih baiknya ke dokter ya. Saya juga rajin mengangkat kaki ke dinding sembari tiduran di lantai karena terbukti bikin enteng kaki.

Semoga kita senantiasa sehat selama Ramadan, ya.

Penulis bagian dari Kompal | dok: KOMPAL
Penulis bagian dari Kompal | dok: KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun