Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Saat Non Pekerja Kantoran Ikut Memanfaatkan Teknologi Rapat Daring

1 Mei 2020   15:49 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:34 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Non Pekerja Kantoran Ikut Memanfaatkan Teknologi Rapat Daring
Rapat daring. Sumber bbc.com

Walau kini berstatus sebagai Tukang Jualan, ganteng-ganteng gini (astagfirullah, belum apa-apa udah memuji dir sendiri), saya pernah bekerja sebagai pegawai kantoran di sebuah bank dulu. Nah, sebagai pegawai kroco, saya mesti siap menerima perintah atasan walaupun hal itu tidak berhubungan dengan job desk saya sebagai seorang teller.

"Yan, nanti sore wakilin cabang rapat di Area, ya!"

Tema rapat ya bermacam-macam. Misalnya update informasi produk perusahaan terbaru atau juga mendengar ocehan eh arahan bos tentang layanan di perbankan. Saya, kalau sudah kebagian tugas ini suka sebel.

Pertama, setelah jam kerja saya masih harus ke kantor Area untuk menghadiri rapat. Kedua, esok paginya, lagi-lagi di briefing pagi, saya harus menyampaikan hasil putusan rapat. Ketiga, saya yang tadinya bisa pulang ke rumah sore hari dan leyeh-leyeh setelahnya biasanya baru bisa pulang malam setelah rapat selesai dan... rapat ini tidak dihitung lembur.

Tapi, kadang ya ada senengnya juga. Kalau rapatnya berlangsung sore, saya yang kerjanya di garda terdepan layanan biasanya sudah disuruh setop pekerjaan lebih awal untuk mempersiapkan perjalanan ke kantor area. Trus, kalau rapat di area sih biasanya dikasih makanan atau minimal camilan. Dan, yang paling saya suka itu kalau udah ngumpul sama rekan-rekan satu batch yang tersebar di cabang lain namun sama-sama diperintahkan untuk mewakili cabang di rapat tersebut.

Rapat online. Sumber tomsguide.com.
Rapat online. Sumber tomsguide.com.

Kini, setelah 7 tahun resign dan fokus berjualan, bisa dibilang saya total meninggalkan dunia percamilan di tengah rapat itu. Di toko pun saya kerjanya sendiri. Anak buah aja nggak ada. (makanya beberapa orang sering kedapatan melihat saya ngomong sama tembok saking kesepiannya muahaha). Jadi, di masa covid-19 ini, saya tidak mengalami perubahan apapun dalam hal komunikasi dengan rekan kerja di kantor.

Tukang Jualan yang Juga Blogger

Namanya juga hobi lama, ya. Walaupun saya berjualan, tapi kegiatan menulis di blog atau di Kompasiana ya terus jalan. Saya juga sudah berkesempatan menggarap beberapa buku baik itu antologi ataupun buku solo. Nah, sebagai blogger-sok-sibuk, rapat masih sesekali saya lakukan ketika harus membahas sebuah projek dengan beberapa teman lain.

Saya dan beberapa teman (tadinya, eh katakanlah begitu karena ini terus berjalan) tengah merencanakan sebuah projek kece yang melibatkan beberapa blogger yang tersebar di beberapa kota. So, walaupun tak lagi bekerja di perusahaan, dengan merencanakan projek ini, katakanlah teman-teman satu projek ini dapat disebut sebagai rekan kerja saya.

Komunikasi dijalankan intens. Tak cukup dengan berbincang melalui pesan singkat, kami juga beberapa kali sudah melakukan rapat daring alias online meeting. Bersyukur ya hidup di zaman sekarang. Semuanya serba mudah! Mau rapat aja bisa dilakukan melalui hape secara realtime.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun