ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX
Saat Non Pekerja Kantoran Ikut Memanfaatkan Teknologi Rapat Daring
Walau kini berstatus sebagai Tukang Jualan, ganteng-ganteng gini (astagfirullah, belum apa-apa udah memuji dir sendiri), saya pernah bekerja sebagai pegawai kantoran di sebuah bank dulu. Nah, sebagai pegawai kroco, saya mesti siap menerima perintah atasan walaupun hal itu tidak berhubungan dengan job desk saya sebagai seorang teller.
"Yan, nanti sore wakilin cabang rapat di Area, ya!"
Tema rapat ya bermacam-macam. Misalnya update informasi produk perusahaan terbaru atau juga mendengar ocehan eh arahan bos tentang layanan di perbankan. Saya, kalau sudah kebagian tugas ini suka sebel.
Pertama, setelah jam kerja saya masih harus ke kantor Area untuk menghadiri rapat. Kedua, esok paginya, lagi-lagi di briefing pagi, saya harus menyampaikan hasil putusan rapat. Ketiga, saya yang tadinya bisa pulang ke rumah sore hari dan leyeh-leyeh setelahnya biasanya baru bisa pulang malam setelah rapat selesai dan... rapat ini tidak dihitung lembur.
Tapi, kadang ya ada senengnya juga. Kalau rapatnya berlangsung sore, saya yang kerjanya di garda terdepan layanan biasanya sudah disuruh setop pekerjaan lebih awal untuk mempersiapkan perjalanan ke kantor area. Trus, kalau rapat di area sih biasanya dikasih makanan atau minimal camilan. Dan, yang paling saya suka itu kalau udah ngumpul sama rekan-rekan satu batch yang tersebar di cabang lain namun sama-sama diperintahkan untuk mewakili cabang di rapat tersebut.
Kini, setelah 7 tahun resign dan fokus berjualan, bisa dibilang saya total meninggalkan dunia percamilan di tengah rapat itu. Di toko pun saya kerjanya sendiri. Anak buah aja nggak ada. (makanya beberapa orang sering kedapatan melihat saya ngomong sama tembok saking kesepiannya muahaha). Jadi, di masa covid-19 ini, saya tidak mengalami perubahan apapun dalam hal komunikasi dengan rekan kerja di kantor.
Tukang Jualan yang Juga Blogger
Namanya juga hobi lama, ya. Walaupun saya berjualan, tapi kegiatan menulis di blog atau di Kompasiana ya terus jalan. Saya juga sudah berkesempatan menggarap beberapa buku baik itu antologi ataupun buku solo. Nah, sebagai blogger-sok-sibuk, rapat masih sesekali saya lakukan ketika harus membahas sebuah projek dengan beberapa teman lain.
Saya dan beberapa teman (tadinya, eh katakanlah begitu karena ini terus berjalan) tengah merencanakan sebuah projek kece yang melibatkan beberapa blogger yang tersebar di beberapa kota. So, walaupun tak lagi bekerja di perusahaan, dengan merencanakan projek ini, katakanlah teman-teman satu projek ini dapat disebut sebagai rekan kerja saya.
Komunikasi dijalankan intens. Tak cukup dengan berbincang melalui pesan singkat, kami juga beberapa kali sudah melakukan rapat daring alias online meeting. Bersyukur ya hidup di zaman sekarang. Semuanya serba mudah! Mau rapat aja bisa dilakukan melalui hape secara realtime.