Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Bersih-bersih Menjelang Lebaran ala Tradisi Oousuji di Jepang

19 Mei 2020   12:05 Diperbarui: 20 Mei 2020   03:50 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih-bersih Menjelang Lebaran ala Tradisi Oousuji di Jepang
Lebaran saat yang tepat untuk menggelar karpet. Sumber aribe.net/

Dulu saat masih tinggal di rumah lama, sebuah rumah panggung khas Palembang, ada satu kebiasaan yang dilakukan orang tua saya menjelang lebaran. Tepatnya di malam takbiran di hari terakhir ramadan. Apa itu? Memasang ambal atau karpet di ruang tamu.

Saya masih kecil. Alih-alih ngebantu yang ada saya malah ngeretokin. Tapi, ingatan samar-samar akan kegiatan itu membekas hingga sekarang. Maklum, usia saya belum juga 5 tahun dan tak lama kemudian atas dasar kesehatan dan keselamatan (karena rumah ini satu area dengan depot kayu, usaha milik ayah), kami pindah ke rumah baru, ke sebuah perkampungan yang letaknya tak jauh dari situ.

Di rumah baru, kegiatan memasang ambal ini tak lagi dilakukan di malam takbiran namun dua atau tiga hari sebelumnya sudah dilakukan. Kenapa? Soalnya, di lokasi sekarang, nggak khawatir lagi ambalnya dihinggapi debu halus hasil suguhan kayu hehe.

Kebiasaan Bersih-bersih Lebaran Ala Tradisi Oosuouji di Jepang

Bersih-bersih rumah ya tiap hari dilakukan oleh ibu atau mbak di rumah. Minimal lantai disapu dan dipel setiap hari. Rumah senantiasa bersih itu adalah koentji. 

Alhamdulillah, saya juga sejak kecil sudah dibiasakan untuk lakukan pekerjaan rumah. "Ntar kalau merantau nggak kaget," ujar ibu. Hehe, walaupun sampai sekarang masih di rumah aja, yang jelas didikan beliau sangat bermanfaat.

Nah, saat menjelang lebaran kayak gini rumah biasanya dibersihkan lebih ekstra. Beberapa hal bahkan memang sengaja dilakukan hanya setahun sekali. Persis tradisi Oosuouji yang ada di Jepang. Bedanya, jika di sana, tradisi ini dilakukan mendekati awal tahun yang jatuh di musim dingin.

Tradisi Oosouji di Jepang. Gambar dari kazari-ya.com
Tradisi Oosouji di Jepang. Gambar dari kazari-ya.com
Saat Oosouji, seluruh anggota keluarga berkumpul dan gotong royong membersihkan rumah terutama di bagian-bagian yang jarang dibersihkan seperti bawah lemari atau ventilasi rumah. Hal ini dilakukan selain memang untuk kebersihan juga dipercaya akan membawa keberuntungan di tahun yang akan datang.

Nah, di rumah kami, ada bagian-bagian yang dibersihkan ya hanya saat menjelang lebaran. Diantaranya ialah mencuci gorden atau tirai. Nah, biasanya tirai itu ada 2 lapisan ya? 

Satu yang berwarna putih dan satunya lagi yang memiliki corak dan warna yang lebih mencolok. Menjelang lebaran, ibu biasanya mulai mencicil mencuci bagian-bagian tirai ini.

Untuk yang warna putih seingat saya nggak setahun sekali juga. Tapi kalau gorden lapisan luarnya iya hanya setahun sekali karena lumatan effort kalau harus menurunkannya satu demi satu. Nah, saat mencuci tirai ini secara otomatis ventilasi di area kusennya juga dibersihkan.

Bagian dalam dicuci berkala. Bagian luar, saat lebaran saja hehe. Dokpri.
Bagian dalam dicuci berkala. Bagian luar, saat lebaran saja hehe. Dokpri.
Bunga kristal ikut dibersihkan. Dokpri.
Bunga kristal ikut dibersihkan. Dokpri.
Benda lain yang biasanya dibersihkan menjelang lebaran ini adalah bunga-bunga plastik/kristal yang ada di meja tamu. Nah, benda-benda ini juga tak luput dari tangan ibu saya menjelang lebaran seperti sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun