Bentuk dan Nilai Koleksi Uang Lama
Menelaah Bentuk & Nilai Koleksi Uang Lama. Uang adalah alat pembayaran dalam proses transaksi jual beli, alat ini diciptakan seiring kemajuan zaman ke zaman. Dahulu kala sebelu ada uang proses transaksi dilakukan dengan tukar barang. Uang dibuat pada awalanya dibuat dari logam yang dimasa itu bahan-pahan untuk membuat uang seperti, tembaga, perunggu, perak dan emas masih banyak dijumpai dan belum seberapa nilai harga bahan tersebut.
Dari beberapa koleksi uang yang saya punya, terutama uang logam ada bentuk dan bahan uang yang beraneka ragam seiring zaman. Uang kuno masa penjajahan VOC terbuat dari bahan tembaga, perunggu dan perak. Yang menarik bentuk uang tersebut ada lubang ditengahnya, bentuk ini mungkin ditujukan agar cara membawa dan menyimpan uang tersebut lebih mudah dengan memberi tali ditengah uang tersebut. Beda dengan sekarang ini telah ada dompet untuk menyimpan uang.
Adapula uang yang ukuran dan bahan cukup berat, uang ini kalau dijaman mbah-mbah kita biasa digunakan untuk kerokan ketika masuk angin. Harga bahan baku uang logam tersebut saat ini kalau dibandingkan dengan nilai uang logam tentu lebih mahal. Untuk itulah seiring bertambahnya zaman, maka bahan uang logam mulai berubah dari bahan yang murah sehingga nilai uang lebih besar dibandingkan dengan nilai bahan uang tersebut.
Efisiensi terus diciptakan hingga mucullah uang kertas, uang kertas dibuat dari bahan yang murah namun nilai uang trsebut jauh lebih mahal. Hanya saja nilai uang tersebut berubah dari tahun ketahun, dari mulai bernilai sen, ratusan rupiah hingga rautsan ribu rupiah dalam satu lembar kertas.
Mengkoleksi uang-uang lama ini penting buat kita dan buat anak-anak cucu kita biar tahu ini lho uang-uang yang pernah beredar dinegeri kita. Terlebih saat ini muncul berbagai macam cara pembayaran digital kita kenal yang lagi booming Crypto Currency dan berbagai macam apk pembayaran digital.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
